Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..
Anda sering menjumpai istilah ini dalam trading dan technical analysis (TA). Dalam kebanyakan kasus, individu menggunakannya untuk skenario di mana harga bergerak ke arah yang berlawanan dari ide perdagangan.
Selain itu, pemalsuan juga dapat berarti “ penembusan palsu ” atau “ penerobosan palsu ”. Harga naik dan keluar dari struktur harga teknis dan kemudian berbalik dengan cepat. Ini adalah skenario terburuk bagi setiap pedagang breakout yang memulai perdagangan segera saat harga turun. Terjadinya pemalsuan dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar di pihak Anda.
Seorang analis teknis mungkin menentukan pola yang sangat cocok dengan taktik mereka, yang terlihat berjalan seperti yang diharapkan. Tetap saja, harga dapat berbalik dengan cepat karena faktor eksternal yang mengakibatkan kerugian perdagangan besar-besaran. Beberapa pedagang akan memilih untuk merencanakan strategi keluar mereka dan menggunakan perintah stop-loss sebelumnya karena situasi tersebut. Ini adalah strategi yang cukup biasa digunakan untuk manajemen risiko fundamental.
Mengenali Fakeout di Sesi Pembukaan Pasar
Sebelum membuka perdagangan, penting untuk memeriksa data fundamental yang mungkin mempengaruhi pasar pada sesi pembukaan. Berita ekonomi atau kebijakan pemerintah dapat menciptakan volatilitas yang tinggi, dan trader perlu waspada terhadap potensi fakeout yang dapat terjadi sebagai respons terhadap peristiwa ini.
Trader perlu memahami pola harga yang umum terjadi di sesi pembukaan. Beberapa pola, seperti “morning star” atau “evening star,” dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan pergerakan palsu. Pemahaman yang baik tentang analisis teknis dapat membantu trader mengidentifikasi situasi-situasi ini.
Menggunakan indikator teknis seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) dapat memberikan konfirmasi tambahan terhadap pergerakan harga. Ketika harga mengalami breakout, trader harus memastikan bahwa indikator juga mendukung pergerakan tersebut untuk menghindari jebakan fakeout.
Sebelum membuka perdagangan, trader harus memiliki rencana perdagangan yang jelas dan disiplin dalam mengikutinya. Ini termasuk penetapan level stop-loss dan take-profit yang sesuai. Jika harga melibatkan fakeout, trader harus siap untuk keluar dari perdagangan sesuai dengan rencana mereka.
Konfirmasi Peluang dengan Time Frame Lebih Tinggi: Menggunakan time frame yang lebih tinggi untuk konfirmasi dapat membantu menghindari sinyal palsu. Misalnya, jika mendeteksi potensi breakout di grafik 15 menit, verifikasi dengan melihat grafik 1 jam atau 4 jam.
Memahami hubungan antara berbagai kelas aset seperti saham, mata uang, dan komoditas dapat memberikan wawasan tambahan tentang potensi pergerakan pasar. Analisis intermarket dapat membantu menghindari jebakan fakeout yang terisolasi.
Penggunaan Order Pendek: Pilihan untuk menggunakan order pendek atau bermain dengan instrumen keuangan yang mendukung perdagangan dua arah dapat memberikan fleksibilitas dalam menghadapi pergerakan palsu.
Trading Menggunakan Fakeout
Saat memasuki pasar jika menemukan bahwa fakeout adalah kejadian di mana pergerakan harga seolah membentuk breakout, tetapi justru bergerak kembali ke arah semula. Harga yang sudah menembus level support/resistance ini banyak mengelabui trader karena percaya bahwa breakout sudah terjadi dan ambil posisi. Namun, kemudian terpaksa menahan tangis karena terkena stop loss.
Bayangkan Anda ambil posisi sell, jika melihat harga bergerak turun seperti di atas. Sudah pasti Anda terkena stop loss ketika harga melanjutkan uptrend-nya. Inilah yang banyak mengelabui trader yang terlalu terburu-buru melihat perubahan arah harga yang begitu cepat.
Trading menggunakan fakeout adalah sebuah langkah yang berani, karena Anda akan trading melawan arah pergerakan breakout. Namun camkan bahwa strategi ini hanya cocok digunakan untuk jangka pendek, bukan trading jangka panjang. Buat sejumlah trader, cara yang bisa dibilang nekat ini sangatlah menguntungkan. Yang perlu dipelajari adalah kapan kiranya pergerakan harga akan melakukan fakeout, bukannya breakout. Trader yang menggunakan strategi ini percaya bahwa breakout cenderung lebih sering gagal terbentuk dibanding berhasil.
Cara pertama untuk trading fakeout adalah dengan mendeteksi kapan kiranya fakeout akan terjadi. Fakeout potensial biasanya ditemukan di sekitar area support & resistance yang dibuat menggunakan trend line, pola grafik, atau harga tertinggi/terendah sebelumnya.
Jika Anda melihat adanya celah antara trend line dengan harga tertinggi/terendah saat menarik garis trend line di grafik, maka besar kemungkinan pergerakan harga akan melanjutkan kembali trend yang sedang berlangsung dan menjauh dari trend line. Mari kita lihat contohnya di bawah ini.
Selain itu, kecepatan pergerakan harga juga penting untuk mendeteksi apakah terjadi breakout atau tidak. Jika harga bergerak mendekati garis trend line perlahan-lahan, maka besar kemungkinan breakout tidak akan terjadi. Namun, jika harga bergerak cepat ditandai dengan bentuk candlestick yang panjang, maka breakout sudah hampir dipastikan akan terjadi.
Cara trading fakeout menggunakan trend line ini sebenarnya sederhana saja. Masuklah ke pasar saat harga mulai menjauh dari garis trendline. Dengan demikian anda akan terhindar dari kerugian dengan kemungkinan adanya breakout.
Ada dua chart pattern yang bisa digunakan untuk mendeteksi adanya fakeout, yakni head and shoulder serta doube top/bottom. Pola head and shoulder sebenarnya merupakan pola yang sulit untuk dideteksi, namun dengan latihan dan pengalaman, pola ini bisa anda jadikan andalan untuk meraih keuntungan dari trading dengan fakeout.
Pola head and shoulder bisa dibilang sebagai pola yang memberikan sinyal reversal yang kuat. Jika pola ini terbentuk di akhir uptrend, maka head and shoulder memberikan sinyal bearish reversal. Sebaliknya, jika pola ini terbentuk di akhir downtrend, maka sinyal yang diberikan adalah bullish reversal.
Namun terbentuknya pola head and shoulder ini adalah sebuah pertanda bahwa akan hadir sebuah breakout lagi ke arah downtrend. Jika anda menarik garis trendline di puncak harga seperti di atas, anda tinggal menyesuaikan di mana anda pasang sell order. Jangan lupa untuk pasang stop loss. Karena di dunia forex tidak ada sesuatu yang pasti.
- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI