STRATEGI TRADING

STRATEGI TRADING

Jurus Asik Memasuki Pasar Forex, Ini Strategi Trading Berdasarkan Tanda-tanda Breakout

Story by : Hadi J
Category at: Artikel Baru
Published : September 21, 2022
Dilihat: 749 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Strategi trading berdasarkan tanda-tanda breakout jadi salah satu jurus trader yang patut kamu coba. Kamu bisa masuk pasar forex dengan memanfaatkan breakout.

Apa itu breakout? Bagaimana cara memanfaatkan breakout? Apakah strategi ini punya punya tingkat keberhasilan tinggi?

Apa itu breakout?

Breakout terjadi ketika harga aset bergerak melewati level tertentu. Biasanya harga akan bergerak signifikan menembus level resistance atau bergerak ke bawah level support.

Momen breakout ditunggu oleh para trader, terutama trader yang mengandalkan strategi trend following. Mengapa demikinan?

Hal ini dikarenakan suatu momen breakout yang terkonfirmasi seringkali diikuti oleh penguatan trend secara signifikan. Jadi cara ini bisa diandalan jika ingin memperoleh keuntungan maksimal.

Baca Juga: 5 Strategi Trading Saham di Masa Krisis

Ada dua prinsip utama dalam breakout trading. Pertama, buy di atas harga tertinggi yang ditandai dengan titik resistance. Kedua, sell di bawah harga terendah (support).

Namun, gagasan ini berlainan dengan metode trading di pasar sideways. Di pasar sideways, para trader tentu berharap harga tetap berada diantara atas-batas support resistance. 

Kunci Strategi Trading Berdasarkan Breakout

Sebelum membahas strategi ini, penting diketahui bahwa ada dua unsur kunci dalam pasar forex, yaitu:

1. Pergerakan harga

Kamu perlu memahami dasar bagaimana harga bergerak di pasar forex. Pergerakan harga terjadi karena adanya penawaran dan permintaan yang tidak seimbang. Nah, trader berpengalaman mampu menganalisa level ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan dalam pasar. Karena kemampuan tersebut, mereka lebih berpotensi mendulang profit.

2. Posisi lawan

Secara umum, trading forex terjadi karena adanya perpindahan sejumlah dana dari trader loss ke trader profit. Trader tersebut bisa profit karena menaruh posisi dengan benar. 

Trader yang telah meraih profit konsisten, sudah paham bahwa para trader pemula berada disisi lain dari trading mereka. Karena itulah, ada pemahaman "Follow the trend" alias jangan melawan market apabila dana Anda terbatas.

Jadi intisari strategi breakout berlaku jika kondisi harga bergerak menembus level-level penting, seperti Supply and Demand atau Support and Resistance. 

Kebanyakan strategi trading breakout digolongkan sebagai salah satu metode trading subjektif karena level Supply and Demand atau Support and Resistance dari setiap trader bisa berbeda-beda.

Resiko Trading Dengan Strategi Breakout

Saya mau mengingatkan agar berhati-hati dengan strategi ini.  Banyak trader yang emosional dengan strategi breakout sehingga strategi yang seharusnya sederhana dan profitable ini menjadi beresiko tinggi dan mengakibatkan stress. Trading berdasarkan breakout bisa beresiko tinggi bila tidak dilakukan dengan tepat. 

Bagaimana cara menemukan titik entry yang tepat? Caranya cukup mudah. Kamu perlu ikuti trend yang sedang berlangsung atau ‘follow the trend’ lalu gunakan indikator Simple Moving Average.

Baca Juga: Dua Strategi Trading untuk Pemula

Saya akan menjelaskan strategi breakout ala Sam Seiden, seorang trader, fund manager, dan trainer. 

Berikut setup yang digunakan Sam Seiden:

  • Identifikasi trend dengan indikator Simple Moving Average 20 period. 
  • Langkah selanjutnya, cari dan temukan area dimana terjadi keseimbangan permintaan dan penawaran, yaitu area asal terjadinya pergerakan harga (naik ataupun turun) yang kuat.
  • Buat dua garis sejajar pada level atas dan level bawahnya sebagai tanda area keseimbangan harga. Untuk target profit (level reward), tetapkan titik tertinggi sebelum harga kembali ke area A pada titik C, dalam hal ini target profit bisa ditetapkan pada level B.

Setelah kamu menetapkan besarnya ukuran lot (position size), Kamu bisa open buy pada titik C dengan stop loss pada level dibawah garis area A. Sementara itu, set di level B untuk target profit.

Strategi masuk pasar berdasarkan breakout ini berlaku untuk semua time frame. Tapi idealnya, trading di time frame lebih tinggi tentu akan lebih akurat. 

Jika kamu lebih terbiasa trading pada time frame rendah, lakukan konfirmasi dengan  time frame yang lebih tinggi. Nah, itulah sekilas strategi trading berdasarkan tanda-tanda breakout. 

Apakah kamu masih kesulitan memahami materi ini? Jika kamu butuh bantuan, kamu dapat menghubungi saya untuk membantumu.

Terakhir. Saya ingin mengutip perkataan Sam Seiden pada akun twitternya:

“Many novice traders make the mistake of thinking that trading success simply boils down to great strategy. However, consistency and process always takes precedence over anything else, regardless of your style or strategy when trading and investing in today's market.”

 

RECOMMENDATION FROM EXPERT:

Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.

Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.

CALL atau whatsapp dan cari HADI silahkan hubungi di SINI


Artikel Terkait