Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..
Pasar kripto tengah diramaikan oleh postingan video youtuber terkenal di bidang kripto dengan nama panggung Kyle Doops selang satu minggu setelah persetujuan ETF Bitcoin. Dalam video tersebut, Kyle mengumumkan bahwa altseason atau musim altcoin telah dimulai. Dalam videonya, ia juga berargumen dengan data valid dengan menggunakan analisis on-chain. Analisis on-chain adalah suatu teknik analisa dalam dunia mata uang kripto dengan mencari informasi dari data dalam public ledger termasuk riwayat transaksi, sentimen pasar, dan aktivitas jaringan. Analisa ini bisa menjadi indikator yang membantu trader dan investor mengambil keputusan dalam trading dan masuk ke dalam pasar kripto sebelum berinvestasi. Dari data yang disajikan, terlihat bahwa indeks altseason sudah berada di angka 76 dari 100 dan sudah berada pada area di sebelah kanan yang menunjukkan bahwa sekarang lah saatnya musim koin alternatif selain Bitcoin. Dasar dari argumen youtuber ini dari beberapa data teknikal seperti yang akan dijelaskan dalam berita ini.
Foto: Grafik Indeks Altseason
Sumber: Blockchaincenter.net
Salah satu indikator kunci yang diungkapkan oleh Doops, adalah indeks altseason yang berasal dari alat analisis Blockchain Center. Dari data yang ada, terlihat bahwa batas atas Bitcoin season yang berada di angka 25 telah terlewati. Dan saat ini pada saat berita ini dibuat, batas atas sebagai penanda dimulainya musim altcoin telah ditembus melewati angka 75. Dari grafik ini menunjukkan sinyal bahwa musim altcoin sudah dimulai. Musim altcoin atau altseason dalam bahasa inggris, adalah musim atau rentang waktu tertentu di mana altcoin naik secara serentak dalam ekosistem mata uang kripto. Periode ini umum terjadi ketika aliran dana lebih besar kepada altcoin daripada Bitcoin yang mendominasi kripto. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor yang ada hubungannya dengan Bitcoin Dominance. Bitcoin Dominance adalah rasio perbandingan antara kapitalisasi pasar Bitcoin dengan kapitalisasi pasar seluruh aset kripto lainnya. Artinya dengan mengetahui seberapa banyak porsi keseluruhan pasar kripto saat ini yang dimiliki oleh Bitcoin. Hal ini dapat menjadi alat bantu untuk memahami tren yang sedang terjadi di pasar kripto. Bitcoin Dominance sangat mudah dihitung. Cukup dengan membagi kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini dengan kapitalisasi keseluruhan pasar kripto saat ini. Hasil pembagian tersebut kemudian dikalikan 100%. Sebagai contoh, kapitalisasi pasar kripto saat ini mencapai 26 Quadrilliun rupiah, sementara kapitalisasi pasar Bitcoin 13 Quadrilliun rupiah. Dengan demikian, dominasi bitcoin tercatat sebesar 50%. Namun, seiring dengan perkembangan pasar kripto belakangan ini, dominasi Bitcoin mulai berkurang. Jika dahulu dominasi Bitcoin bisa mencapai hingga 90%, dengan kemunculan altcoin dan stablecoin, angka tersebut berangsur-angsur turun.
Foto: Grafik Bitcoin Dominance (kiri) dan Ethereum Dominance (kanan)
Sumber: Tradingview
Terjadinya altseason bukan tanpa dasar. Ada alasan dasar kenapa altseason bisa terjadi, yaitu grafik Bitcoin Dominance menurun sehingga meningkatkan kapitalisasi pasar altcoin. Pada gambar di sebelah kiri Bitcoin Dominance menunjukkan penurunan tajam pada kapitalisasi pasar Bitcoin. Hal ini menjadi sinyal bahwa para holder Bitcoin pada rentang waktu tersebut sedang melepas barangnya sebagian. Hal ini menyebabkan kenaikan kapitalisasi pasar pada Ethereum. Sebagaimana kita ketahui bahwa Bitcoin adalah pelopor pertama dalam dunia mata uang kripto dan diikuti dengan hadirnya Ethereum sebagai pesaing. Ethereum menurut para pemain lama mata uang kripto disebut sebagai “Raja”nya altcoin dikarenakan kapitalisasi pasar dan adopsinya yang begitu besar. Sehingga Ethereum sering dijadikan sebagai patokan bagi para traders maupun investor sebagai timing yang tepat untuk masuk ke altcoin lainnya. Hal ini dapat disebabkan karena investor mengalihkan modalnya ke altcoin setelah Bitcoin naik terlalu tinggi dan menjadi mahal untuk dibeli lagi. Hal ini ada hubungannya dengan aksi taking profit besar-besaran saat Bitcoin dirasa sudah mencapai puncaknya pada saat-saat terakhir fase 4 tahunan Bitcoin. Proses terjadinya musim altcoin ini umumnya dibarengi dengan Bitcoin Dominance yang menurun. Altseason sebelumnya terjadi ketika dominasi Bitcoin turun 50%. Hal ini juga diikuti dengan tren investor menjual Bitcoin yang dimiliki dan menukarnya dengan fiat atau stablecoin seperti USDT untuk dibelikan ke altcoin untuk mencari untung lebih banyak lagi. Tren ini terus berlanjut dan pada akhirnya akan menyebabkan kapitalisasi pasar altcoin melonjak dan musim altcoin pun tiba.
Foto: Siklus Dominasi Bitcoin
Sumber: Coingecko
Kenaikan dan kejatuhan nilai mata uang kripto adalah musiman dan secara umum dapat diobservasi dengan melihat sebagai berikut. Ketika harga Bitcoin naik, maka altcoin dengan kapitalisasi pasar jumbo akan naik harganya dan diikuti dengan kenaikan altcoin dengan kapitalisasi pasar sedang. Setelah itu altcoin dengan marketcap rendah akan ikut naik seperti memecoin. Setelah pump tinggi dari semua ketegori kapitalisasi pasar berakhir, maka harga Bitcoin akan mulai jatuh akan tetapi hanya menyisakan beberapa altcoin saja yang naik. Setelah Bitcoin mulai jatuh, harga altcoin dengan kapitalisasi pasar jumbo akan mulai jatuh. Namun setelah kejatuhan ini, altcoin dengan kapitalisasi pasar kecil dan sedang masih berlanjut naik. Setelah fase tadi, altcoin dengan kapitalisasi pasar sedang akan mulai jatuh harganya tetapi yang marketcapnya kecil masih berlanjut naik. Dan terakhir adalah kejatuhan harga altcoin dengan kapitalisasi pasar kecil. Sebagai contoh, jika harga Bitcoin naik, tetapi Bitcoin Dominance menurun, ini bisa jadi sinyal dari potensi kenaikan pasar altcoin. Untuk lebih lengkapnya, skema Bitcoin Dominance bisa dilihat pada gambar di atas. Jadi, untuk kamu para traders dapat memanfaatkan altseason ini dengan trading di futures pair altcoin seperti BNB, ETH, ADA, XRP, dan masih banyak lagi. Yuk! Trading bersama Orbi Trade. Orbi Trade “Trading with Guarantee”.
Gambar BNBUSD H4 Chart
Sumber: Orbi Trade
Halo traders! Price Action BNBUSD pada timeframe H4 hari ini terlihat Sideways, yang didukung dengan histogram MACD yang bergerak turun dan rejection pada area resistance serta upper band dari indikator Bollinger Band, karenanya harga berpotensi melemah sampai dengan area Classic Resistance. Maka peluang untuk melakukan order entry Sell bisa dilakukan.
Trading yang disarankan bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada timeframe yang lebih kecil.
Melihat dari momen langka 4 tahun sekali ini, altseason dapat Anda manfaatkan untuk trading pair kripto yang tersedia di Orbi Trade. Gunakan money management dan strategi yang terbaik untuk masuk ke dalam pair kripto altcoin. Manfaatkan moment bullish sampai masa bull-run 2025 berakhir.
Pendapat, penelitian, analisis, atau informasi lain apa pun yang diberikan hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan merupakan nasihat investasi atau keuangan, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk tindakan tertentu. Tidak ada pernyataan yang dibuat bahwa siapa pun yang menggunakan layanan ORBI TRADE akan mendapat untung atau tidak akan mengalami kerugian. ORBI TRADE tidak menjanjikan atau menjamin pendapatan atau hasil tertentu apa pun dari penggunaan Anda atas informasi yang terkandung di sini. Kinerja masa lalu belum tentu menunjukkan hasil di masa depan. Perdagangan dan investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mampu menerima risiko tersebut dan kemungkinan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan untuk aktivitas tersebut, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih besar lagi. Jangan berdagang dengan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya. Anda bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan investasi yang Anda buat, dan keputusan tersebut akan didasarkan sepenuhnya pada evaluasi Anda terhadap keadaan keuangan Anda, tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas.