Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..
Sumber: CNBC Indonesia
Trading dan berinvestasi sudah lama menjadi perdebatan mengenai mana yang lebih memberikan keuntungan kepada pelakunya. Karena per hari ini Bitcoin sudah menyentuh harga US$71,000 maka akan seru jika dibahas secara mendalam. Bitcoin selama seminggu terakhir telah naik sebanyak 5%. Sejak menyentuh harga All-Time Highnya. Kenaikan ini tentu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh pasar. Sejak ETF Bitcoin di bursa Nasdaq AS, volume perdagangan Bitcoin di pasar ETF telah selalu ramai dengan rata-rata milyaran dollar per harinya. Sehingga ada potensi Bitcoin akan menjadi salah satu tempat pelaku pasar untuk mencari profit baik itu investasi maupun trading. Lantas manakah yang lebih menguntungkan? Topik kali ini akan membahas tentang ini.
Sumber: Sahabat Pegadaian
Tujuan dari berinvestasi adalah membangun kekayaan secara bertahap melalui jangka waktu yang panjang, biasanya para investor akan membeli (buying) dan menjual saham/aset (holding) pada harga yang diinginkan. Investor biasanya menambah keuntungan mereka melalui teknik kompensasi, atau menginvestasikan keuntungan dan pembagian dividen dalam pasar keuangan. Dalam berinvestasi harus cukup jeli dalam memahami informasi fundamental (laporan keuangan) dalam pasar modal saham, data on-chain Bitcoin, maupun ekonomi makro global. Sedangkan trading konsepnya hampir sama dengan investasi. Yang berbeda hanyalah jangka waktu dan teknik serta strategi beli dan jualnya. Trading adalah kegiatan jual beli baik di pasar saham, komoditas, CFD maupun crypto dengan jangka waktu yang relatif singkat. Strategi dan teknik untuk mendapatkan profit pun berbeda. Seorang trader memerlukan keahlian membaca pergerakan harga dengan analisa teknikal. Analisa teknikal meliputi membaca chart pattern, candlestick, indikator, price action, dan lainnya. Namun di era sekarang seorang trader juga dapat menjadi seorang Tradepreneur.
Sumber: Astronacci Shop
Konsep Tradepreneur ini sudah lama digaungkan oleh Dr. Gema Merdeka Goeryadi, MM, CAT, CFTe, MFTA, CWM, CSA, CTA, CFI, CFII. Tradepreneur adalah DNA baru Astronacci di mana setelah 14 tahun berkarya, ternyata konsep berpikir trading adalah kunci sukses. Tradepreneur merupakan salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan secara mandiri tanpa harus terbelenggu oleh aturan dari atasan. Tradepreneur menjadikan pekerjaan trading secara independen sebagai bentuk kebebasan mengatur waktu dan pendapatan. Untuk menjadi tradepreneur sejati, dibutuhkan ilmu yang tidak main-main. Maka dari itu Astronacci hadir sebagai solusi bagi kamu yang ingin mendapatkan pendapatan sendiri tanpa terikat waktu alias trader independen. Astronacci menyediakan berbagai macam e-book, video e-learning, coaching offline dan online, webinar, dan produk-produk lain yang akan membantu kamu dalam mencapai goals bebas finansial. Untuk mendapatkan ilmu serta fasilitas lainnya, kamu dapat membeli produk berupa ilmu dan jasa rekomendasi sinyal dari Astronacci baik itu di A-Club, A-Shop, maupun Orbi Trade. Orbi Trade selain sebagai broker yang menjamin kegiatan tradingmu, juga menyediakan fasilitas berupa roadmap dan tradingplan yang dapat kamu akses setiap harinya. Selain itu kamu juga berkesempatan untuk mendapatkan ilmu-ilmu gratis tiap minggunya dari live youtube dan webinar.
Sumber: Google
Bitcoin saat ini sudah menjadi sorotan dunia baik dari kalangan babyboomer, gen Z, maupun milenial. Bayangkan saja, Bitcoin hanya membutuhkan waktu 15 tahun untuk mencapai harga Rp 1 Milyar. Jika dibandingkan dengan aset lain seperti saham, deposito, reksadana, dan emas. Bitcoin jauh lebih unggul dalam performa harganya. Berdasarkan data dari CNBC, saham dengan return terbesar selama 10 tahun terakhir adalah saham PT. TEMAS Tbk (TMAS), yakni 6,522%. Artinya jika kamu berinvestasi di saham ini, kamu akan mendapatkan Return on Investment (ROI) sebesar 652% per tahun alias 6,5 kali lipat. Jika melihat perkembangan emas dengan kurun waktu 10 tahun terakhir, hanya bertumbuh sebesar 173% jadi 17% per tahun. Jika berinvestasi di deposito, kamu hanya akan mendapatkan bunga 5.25%/tahun, itupun belum dipotong pajak 20%. Jika kamu menabung di bank, maka bunga yang akan kamu dapatkan tahunan adalah 6%. Sedangkan performa Bitcoin dengan kurun waktu 10 tahun terakhir, telah naik sebanyak 26,395%, jadi 2,639% per tahun. Jika mengacu pada data inflasi 10 tahun terakhir dari Bank Indonesia per Februari 2024, inflasi rata-rata 4,5% dengan range antara 1,66% (Maret 2021-Februari 2022) hingga 10,85% (Maret 2020-Februari 2021). Sehingga jika dibandingkan data performa masing-masing kelas aset dengan data inflasi, peringkat performa tahunan dari yang paling outperformed hingga underperformed, nomor satu jatuh pada Bitcoin (2,639%/tahun), disusul dengan saham Indonesia (652%/tahun), kemudian emas (17%/tahun), tabungan (6%/tahun), dan deposito (5,25%/tahun). Ini jika berbicara investasi, sedangkan jika kamu trading di CFD berdasarkan sumber terpercaya dan valid, rata-rata jika trader tersebut berpengalaman maka dapat menghasilkan keuntungan 3% hingga 4% per bulan. Jadi, memiliki peluang mendapatkan keuntungan hingga 48% per tahun. Sehingga, dengan trading kamu dapat mengalahkan Return on Investment (ROI) emas, tabungan, dan deposito. Walaupun dengan berinvestasi pada Bitcoin dan saham memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada trading CFD, namun kamu perlu menunggu 1 tahun untuk mendapatkan profit tersebut. Sedangkan kamu perlu kebutuhan bulanan yang harus dipenuhi oleh kamu dan keluargamu. Sehingga dengan trading dapat menghasilkan uang yang cukup untuk kebutuhanmu tiap bulannya. Apalagi jika kamu melakukan perdagangan CFD di pair BTC/USD dengan performa tiap tahunnya yang sangat tinggi. Sehingga kamu berpotensi mendapatkan untung berlimpah dalam market ini. Selain itu juga Bitcoin sekalinya dia naik, dia akan pump tinggi jika sedang dalam fase bull-run saat ini. Jadi saat ini, trader dapat memanfaatkan momen bullish market Bitcoin dengan trading di Orbi Trade dengan melakukan perdagangan di pair BTC/USD. Yuk! Trading bersama Orbi Trade. Orbi Trade “Trading with Guarantee”.
Gambar BTC/USD H4 Chart
Sumber: Orbi Trade
Halo traders! Price Action BTC/USD pada timeframe H4 hari ini terlihat berpotensi membentuk Bullish Continuation, yang didukung dengan adanya potensi rejection pada area support dan middle band dari indikator Bollinger Band namun histogram MACD yang bergerak naik, karenanya harga berpotensi melemah dahulu sebelum menguat kembali sampai area Harmonic Resistance. Maka peluang untuk melakukan order entry Buy bisa dilakukan.
Trading yang disarankan bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada timeframe yang lebih kecil.
Dapat diambil kesimpulan, bahwa trading di market CFD, terutama pair BTC/USD memiliki peluang untuk kamu dapatkan profit setiap harinya. Untuk itu traders dihimbau untuk melakukan perdagangan di market Bitcoin karena dalam setahun ke depan market sedang berada pada fase bull-run. Atur risk dan money management yang baik agar terhindar dari kerugian besar. Gunakan teknik dan strategi yang terbukti menghasilkan profit konsisten.
Pendapat, penelitian, analisis, atau informasi lain apa pun yang diberikan hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan merupakan nasihat investasi atau keuangan, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk tindakan tertentu. Tidak ada pernyataan yang dibuat bahwa siapa pun yang menggunakan layanan ORBI TRADE akan mendapat untung atau tidak akan mengalami kerugian. ORBI TRADE tidak menjanjikan atau menjamin pendapatan atau hasil tertentu apa pun dari penggunaan Anda atas informasi yang terkandung di sini. Kinerja masa lalu belum tentu menunjukkan hasil di masa depan. Perdagangan dan investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mampu menerima risiko tersebut dan kemungkinan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan untuk aktivitas tersebut, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih besar lagi. Jangan berdagang dengan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya. Anda bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan investasi yang Anda buat, dan keputusan tersebut akan didasarkan sepenuhnya pada evaluasi Anda terhadap keadaan keuangan Anda, tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas.