Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..
Harapan trader gold sontak pupus pasca data CPI yang dirilis kemarin (10/04) menunjukkan sinyal negatif. Menurut perangkat monitor suku bunga FED, trader memperkirakan hanya 17,5% probabilitas penurunan suku bunga sebanyak 25 basis poin di bulan Juni. Angka ini turun tajam sebesar 61,1% lebih dari yang terlihat pekan lalu. Ekspektasi bahwa suku bunga akan ditahan melonjak hingga 81,8%, lebih dari dua kali lipat dari 37,1% yang terlihat minggu lalu. Perilisan data CPI yang tinggi ini memicu respon hawkish untuk The Fed yang membuat indeks dollar melonjak ke level tertinggi lima bulan. Begitu juga dengan 10-Year US Treasury Yields yang lompat ke level tertinggi serta kejatuhan 1% nilai pada indeks S&P 500.
Data CPI (Indeks Harga Konsumen) begitu penting bagi industry keuangan derivatif, terutama bagi trader-trader berpengalaman yang sudah mampu membaca dampak dari berita CPI ini terhadap pasar. Terpantau pada Rabu kemarin (10/04) data CPI menunjukkan nilai yang lebih tinggi 0.1% dari perkiraan pasar, yaitu dengan hasil 0.4%. Indeks Harga Konsumen atau CPI mengukur perubahan harga barang dan jasa dari perspektif konsumen. Ini adalah kunci untuk mengukur perubahan tren pembelian dan inflasi. Data yang lebih tinggi dari ekspektasi dianggap positif untuk USD, dan sebaliknya. Karena laporan data CPI menunjukkan hasil yang lebih tinggi, maka ini menunjukkan bahwa harga barang rata-rata di Amerika Serikat mengalami kenaikan sehingga dapat dikatakan terjadi pertumbuhan inflasi.
Dari laporan CPI yang lebih tinggi dan merupakan pertanda pertumbuhan inflasi, dapat mempengaruhi pasar forex. Kenaikan CPI mengakibatkan apresiasi nilai mata uang tertentu, dalam konteks ini adalah mata uang USD. Jika inflasi meningkat, maka bank sentral mungkin akan menaikkan tingkat suku bunga untuk menstabilkan ekonomi. Sementara, tingkat suku bunga yang lebih tinggi dapat menarik investor asing yang kemudian meningkatkan permintaan terhadap mata uang USD. Trader forex selalu memantau data CPI karena dapat mempengaruhi kebijakan moneter. Jika data CPI melampaui ekspektasi seperti laporan bulan ini, itu dapat memicu volatilitas di pasar forex. Trader cenderung mengubah strategi mereka untuk mengantisipasi pergerakan mata uang tertentu. Kenaikan inflasi dapat juga mempengaruhi keputusan investasi jangka panjang. Jika inflasi terlalu tinggi, investor mungkin mencari aset-aset safe haven atau instrumen keuangan yang dapat melindungi nilai investasi mereka dari depresiasi mata uang. Sehingga kenaikan CPI pada laporan kali ini berdampak positif terhadap pasar emas yang merupakan aset safe-haven.
Pertumbuhan inflasi yang tercermin dari tingginya angka CPI kemarin (10/04) memberikan sinyal positif bagi laju harga emas ke depan. Akibat probabilitas tingginya angka permintaan investor akan aset-aset tidak berisiko seperti emas akan berpotensi meningkatkan harga emas dalam satu bulan ke depan hingga keluar laporan CPI yang baru. Namun, tingginya angka CPI ini menurunkan harapan bagi trader untuk The Fed dapat menurunkan suku bunga pada Juni mendatang. Akan kecil kemungkinan dengan data inflasi saat ini jika The Fed akan menurunkan suku bunga. Jadi ada kemungkinan bahwa jika selama beberapa bulan mendatang data CPI tidak ada hasil yang positif bisa berspekulasi suku bunga minimal akan dipertahankan kembali. Jadi, kamu dapat memanfaatkan sinyal positif pasar emas ini dengan trading di Orbi Trade dan melakukan perdagangan di pair XAU/USD. Yuk! Trading bersama Orbi Trade. Orbi Trade “Trading with Guarantee”.
Gambar XAU/USD H4 Chart
Sumber: Orbi Trade
Halo traders! Price Action XAU/USD pada time frame H4 hari ini terlihat berpotensi membentuk Bullish Continuation, yang didukung dengan adanya potensi rejection pada area dynamic support dan middle band dari indikator Bollinger Band namun histogram MACD bergerak turun, karenanya harga berpotensi melemah dahulu dalam koreksi terbatas sebelum menguat kembali sampai dengan area harmonic resistance. Maka berpeluang untuk mencari posisi Buy.
Trading yang disarankan bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada time frame yang lebih kecil.
Melihat dari data CPI yang menunjukkan sinyal positif terhadap potensi reli pasar emas dalam satu bulan ke depan, trader dihimbau untuk memanfaatkan peluang ini dengan melakukan perdagangan di market Gold (XAU/USD). Tetap atur risk dan money management dengan baik untuk menghindari kerugian besar di trading. Gunakan teknik dan strategi yang terbukti menghasilkan profit konsisten. Selalu “do your own research”.
Pendapat, penelitian, analisis, atau informasi lain apa pun yang diberikan hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan merupakan nasihat investasi atau keuangan, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk tindakan tertentu. Tidak ada pernyataan yang dibuat bahwa siapa pun yang menggunakan layanan ORBI TRADE akan mendapat untung atau tidak akan mengalami kerugian. ORBI TRADE tidak menjanjikan atau menjamin pendapatan atau hasil tertentu apa pun dari penggunaan Anda atas informasi yang terkandung di sini. Kinerja masa lalu belum tentu menunjukkan hasil di masa depan. Perdagangan dan investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mampu menerima risiko tersebut dan kemungkinan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan untuk aktivitas tersebut, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih besar lagi. Jangan berdagang dengan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya. Anda bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan investasi yang Anda buat, dan keputusan tersebut akan didasarkan sepenuhnya pada evaluasi Anda terhadap keadaan keuangan Anda, tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas.