BERITA

BERITA

GEOPOLITIK DAN CADANGAN MINYAK JADI FOKUS UTAMA!

Story by : satrio
Category at: Berita
Published : February 07, 2024
Dilihat: 381 kali

Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..


zoom

Foto: Oil Rig

Sumber: Maintenance and Cure

       Harga minyak mulai menunjukkan penguatan sejak 05 Februari lalu yang diperkuat dengan faktor geopolitik di timur tengah, yaitu peperangan antara Israel-Houthi. Sedangkan harga minyak bergerak naik sebanyak hampir 2% dari US$72,38 per barel mencapai titik tertinggi di level US$73,82. Setelah sebelumnya bergerak dalam range yang ketat, emas menunjukkan penguatan pada saat memanasnya konflik timur tengah berlangsung. Penguatan ini juga didukung dengan penguatan mata uang dollar Amerika Serikat akibat ekspektasi pelaku pasar dan investor akan kenaikan suku bunga beberapa minggu lagi. Kegagalan naiknya harga minyak sebelumnya, ditekan oleh keraguan pasar akan keputusan suku bunga The Federal Reserve. Namun hari ini akan muncul berita ekonomi yang akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak ke depan. Juga muncul berita terbaru tentang genjatan senjata di Gaza.

 

GENCATAN SENJATA GAZA

 

Foto: Genjatan senjata Gaza  

Sumber: CNN Indonesia

       Baru saja kelompok militan Palestina Hamas menanggapi proposal gencatan senjata terhadap Israel kepada saudara-saudaranya di Qatar dan Mesir. Sudah seminggu lebih, Hamas mempertimbangkan proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Israel tersebut ketika mereka tidak hadir dalam perundingan internasional di Paris. Adapun tujuan dari proposal pengajuan gencatan senjata ini adalah untuk mengakhiri agresi terhadap Palestina, mengamankan bantuan dan tempat berlindung, rekonstruksi, mencabut pengepungan di jalur Gaza, serta menyelesaikan proses pertukaran sandera. Perdana Menteri Qatar menerima tanggapan positif Hamas terhadap rencana gencatan senjata tersebut. Sementara itu Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, mencoba meneruskan pesan positif tersebut kepada Israel dan berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Menurut data, sejak meletusnya perang Israel-Hamas, telah tercatat kematian sebanyak 1.160 orang yang sebagian besar adalah warga sipil. Militan Gaza juga telah menyandera sebanyak 250 orang. Sementara itu, kampanya militer Israel telah menewaskan setidaknya 27,000 lebih orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Kabar baik tentang tanggapan positif dari Hamas akan pengajuan gencatan senjata akan membawa sentimen positif terhadap harga minyak bersamaan dengan perkembangan produksi minyak Amerika Serikat.

 

POTENSI CADANGAN MINYAK AS TURUN

Foto: Economic Calendar hari ini

Sumber: Investing.com

       Tepat pada hari ini akan dirilis berita mengenai jumlah produksi minyak bumi Amerika Serikat dalam satuan barel. Tercatat pada bulan sebelumnya cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) sebanyak 1,2 miliar barel. Sedangkan prediksi produksi oleh pelaku pasar, cadangan akan bertambah menjadi 1,7 miliar barel bulan ini. Data inventori minyak mentah ini dirilis oleh Energy Information Administration Amerika Serikat (EIA) yang mengukur perubahan mingguan jumlah barel minyak mentah komersial yang disimpan perusahaan-perusahaan AS. Tingkat inventori mempengaruhi harga produk minyak bumi, yang dapat mempengaruhi inflasi. Apabila sesuai ekspektasi bahwa jumlah produksi minyak AS akan turun, maka akan dapat diprediksi bahwa nilai mata uang dollar akan menguat yang akan berimplikasi terhadap harga minyak ke depan. Penurunan cadangan minyak dari periode sebelumnya (negatif) mengindikasikan akan sinyal penguatan harga minyak ke depan. Karena apabila cadangan minyak berkurang akibat tidak ada pasokan dari negara-negara pemasok, sedangkan permintaan akan minyak terus bertambah, akan meningkatkan harga minyak itu sendiri. Namun, perlu digarisbawahi kuat tidaknya harga minyak juga sangat dipengaruhi oleh faktor geopolitik.

 

POTENSI HARGA MINYAK KE DEPAN

 

Foto: Harga minyak per barel sekarang

Sumber: Investing.com

       Saat ini harga minyak dunia sedang berada di ambang ketidakpastian ekonomi akibat faktor geopolitik yang menjadi sorotan beberapa bulan terakhir. Tidak lain dan tidak bukan adalah faktor peperangan Israel dan Hamas yang dibantu oleh Houthi dan Iran. Namun ketidakpastian ini sontak berbalik menjadi keputusasaan pasar karena baru-baru ini Hamas memberi sinyal penerimaan gencatan senjata yang dikirim oleh pihak Israel. Gencatan senjata ini justru akan menurunkan tensi geopolitik di Laut Merah. Dengan menurunnya tensi ini akan menekan laju harga minyak akibat rendahnya permintaan emas hitam ini. Yang biasanya distribusi bahan bakar berkurang akibat jalur sutra minyak di Laut Merah dihambat oleh Houthi, sekarang dengan adanya gencatan senjata ini akan membuat pasokan minyak terus bertambah. Namun diiringi dengan permintaan yang berkurang. Dengan potensi menurunnya harga minyak akan menimbulkan efek Snow-Ball kepada harga mata uang USD. Karena harga minyak, inflasi, dan nilai mata uang USD bersifat reaktif namun tidak berhubungan langsung. Yang menyebabkan kenaikan harga minyak sangat lambat adalah karena dua faktor ini. Sehingga dapat diprediksi apabila gencatan senjata benar-benar terjadi maka harga minyak akan berpotensi menurun kembali.

 

REKOMENDASI TRADING

Gambar CLUMAR H4 Chart

Sumber: Orbi Trade

       Halo traders! Price Action CLUMAR pada timeframe H4 hari ini terlihat berpotensi membentuk Bearish Reversal, yang didukung dengan adanya rejection pada area support dan breakout middle band dari indikator Bollinger Band serta histogram MACD yang mengarah ke atas, karenanya harga berpotensi menguat sampai area Classic Resistance. Maka peluang untuk melakukan order entry Buy bisa dilakukan.

Trading yang disarankan bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada timeframe yang lebih kecil.

 

KESIMPULAN:

       Melihat dari rencana gencatan senjata Israel dan militant Palestina, harga minyak berpotensi akan tertekan lajunya dengan potensi akan mengalami sideways selama menunggu berita terbaru dan kepastian bahwa Israel dan Hamas dengan Houthi akan gencatan senjata. Dengan gencatan senjata, jika terjadi akan semakin membuat harga minyak tertekan dan berpotensi kembali menurun. Untuk itu, traders disarankan untuk menganalisa price action minyak yang dalam ketidakpastian ini untuk menghindari kerugian yang besar. Selalu tinjau perkembangan berita geopolitik karena akan sangat berpengaruh pada pergerakan minyak. Gunakan money management yang baik juga. Namun selama belum ada berita gencatan senjata, kita dapat berekspektasi bahwa minyak akan masih terus naik karena peperangan yang belum mereda.

 

DISCLAIMER

       Pendapat, penelitian, analisis, atau informasi lain apa pun yang diberikan hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan merupakan nasihat investasi atau keuangan, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk tindakan tertentu. Tidak ada pernyataan yang dibuat bahwa siapa pun yang menggunakan layanan ORBI TRADE akan mendapat untung atau tidak akan mengalami kerugian. ORBI TRADE tidak menjanjikan atau menjamin pendapatan atau hasil tertentu apa pun dari penggunaan Anda atas informasi yang terkandung di sini. Kinerja masa lalu belum tentu menunjukkan hasil di masa depan. Perdagangan dan investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mampu menerima risiko tersebut dan kemungkinan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan untuk aktivitas tersebut, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih besar lagi. Jangan berdagang dengan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya. Anda bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan investasi yang Anda buat, dan keputusan tersebut akan didasarkan sepenuhnya pada evaluasi Anda terhadap keadaan keuangan Anda, tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas.

 

 

 

 

 

 


Artikel Terkait