Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..
Sumber: Medium
Dalam melakukan perdagangan CFD di pair forex, komoditas, atau kripto seperti BTC/USD yang sangat volatile dan memiliki risiko yang tinggi, investor dan trader seringkali terjebak dalam perangkap psikologis yang dinamakan Sunk Cost Fallacy. Konsep Sunk Cost Fallacy ini mengacu pada kecenderungan trader dan investor untuk terus berinvestasi atau melakukan perdagangan dalam suatu aset atau pair yang merugikan, dengan dalih “sudah terlanjur” mengeluarkan uang dan segala sumber daya. Dalam konteks crypto maupun forex, Sunk Cost Fallacy dapat menjadi penentu nasib imbas dari keputusan yang buruk dan mengakibatkan kerugian secara finansial yang jauh lebih besar, bahkan mendatangkan kebangkrutan. Dengan trader memahami konsep Sunk Cost Fallacy, dapat menjadikannya menjadi trader yang cerdas dan bertahan di market.
Sumber: Cubic.id
Sunk Cost Fallacy seperti dinamit yang sudah diaktifkan, yang jika semakin lama dipegang akan ‘membunuh’ kantong trader. Konsep ini mengharuskan trader untuk memahami bahwa keputusan entry dan exit seharusnya tidak dipengaruhi oleh jumlah waktu, tenaga, atau uang yang telah diinvestasikan sebelumnya. Sebaliknya, keputusan itu harus didasarkan pada analisis objektif tentang prospek masa depan dari investasi tersebut. Hal ini ibarat petani profesional yang tidak akan mengairi tanaman yang sudah mati. Ini menggambarkan bahwa ketika tanaman sudah tidak dapat diselamatkan lagi, terus memberinya air tidak akan mengubah situasi. Itu justru hanya akan membuang sumber daya yang masih tersisa. Sama halnya dengan trading, Trader hanya akan membuang waktu, tenaga, dan uang jika terjebak dalam situasi Sunk Cost Fallacy ini.
Foto: Contoh teknik averaging yang salah dalam pair BTC/USD
Sumber: Orbi Trade
Ilustrasi di atas adalah salah satu contoh ilustrasi kesalahan trader yang tenggelam dalam Sunk Cost Fallacy. Dalam chart tersebut sebagian trader mungkin akan melakukan open posisi sell karena melihat asumsi pola Double Top dengan entry pada necklinenya dan target profit di classic support. Ada sebuah strategi terkenal yang berisiko tinggi bernama Martingale yang kerapkali digunakan trader untuk memaksimalkan profit. Namun justru jika tidak mengetahui cara pengelolaan risikonya, maka strategi ini dapat menyebabkan kerugian fatal bagi penggunanya. Martingale adalah strategi trading yang terkenal dengan risiko tinggi. Ini berguna untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah besar, dimana untuk menutupi kerugian dari transaksi yang terjadi sebelumnya. Untuk berhasil, dibutuhkan modal yang sangat besar. Jika tidak, trader bisa rugi. Dalam penggunaannya, teknik ini hanya perlu dengan memperkecil average entry price pada saat trading forex. Prinsip strategi ini adalah penggandaan posisi dengan dua kali lipat modal seiring dengan kenaikan harga dengan harapan harga akan berbalik sehingga trader akan mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat. Pada chart di atas, ternyata analisa trader tersebut meleset, harga malah naik. Namun trader yang menerapkan metode martingale akan terus habis safety marginnya akibat harga yang terus menerus naik hingga berpotensi menghabiskan seluruh dana trader tersebut hingga terkena margin call. Ini salah satu contoh penyebab dari kurang dalam mengelola risiko dan psikologi, serta pemahaman tentang struktur market.
Foto: Ilustrasi akibat Sunk Cost Fallacy
Sumber: Coinmarketcap
Para trader yang masuk dalam perangkap Sunk Cost Fallacy biasanya akan terus menahan posisi yang merugikan, sembari berharap bahwa pair yang diperdagangkan akan berbalik arah dan mengembalikan hasil investasi awal mereka. Padahal realitanya,adalah bahwa pasar forex, komoditas, dan kripto yang bergerak volatil dan tidak dapat diprediksi seringkali tidak mengikuti harapan investor. Trader harus tetap rasional dan objektif dalam mengambil keputusan perdagangan. Trader harus siap untuk memangkas kerugian (cutloss) mereka jika hasil evaluasi objektif menyimpulkan bahwa pair yang ditradingkan tersebut tidak lagi menguntungkan. Trader dapat mengevaluasi ‘tradingan’nya dengan menggunakan pendekatan fundamental dan teknikal. Jika hasil yang diperoleh adalah sentimen negatif, trader harus segera mengambil keputusan secara objektif tanpa terpengaruh oleh berapa banyak yang telah diperdagangkan sebelumnya. Jangan biarkan kerugian terus membengkak yang membuat equity akun tergerus habis atau margin call. Tipsnya adalah memerlukan disiplin diri (jam terbang tinggi), pemahaman tentang pasar, dan kemampuan untuk mengevaluasi perdagangan secara objektif. Jika memang sudah loss, akui dan terima kekalahan itu dengan lapang dada dan jadikan sebagai pelajaran untuk ke depan karena masih ada peluang profit lainnya. Dengan memahami batas-batas toleransi kerugian dalam perdagangan, trader dapat mengembangkan strategi perdagangan yang lebih rasional dan mengurangi risiko kerugian yang datang dari keputusan emosional. Terapkan konsep Sunk Cost Fallacy dalam trading Anda dengan salah satu trading pair kami Bitcoin yaitu BTC/USD di Orbi Trade nih. Yuk! Trading bersama Orbi Trade. Orbi Trade “Trading with Guarantee”.
Gambar BTC/USD H4 Chart
Sumber: Orbi Trade
Halo traders! Price Action BTC/USD pada timeframe H4 hari ini terlihat berpotensi membentuk Rally Base Rally, yang didukung dengan adanya rejection pada area support dan lower band dari indikator Bollinger Band serta histogram MACD yang bergerak naik, karenanya harga berpotensi menguat sampai area Harmonic Resistance. Maka peluang untuk melakukan order entry Buy bisa dilakukan.
Trading yang disarankan bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada timeframe yang lebih kecil.
Melihat dari risiko yang terjadi akibat tidak paham teknik entry dan exit, analisa, dan strategi mengelola risiko maka trader dapat mengalami kerugian yang sangat besar apalagi jika melakukan strategi berisiko tinggi seperti Martingale. Untuk itu trader pemula dihimbau untuk menguasai struktur pasar serta ilmu-ilmu dasar dan menggunakan akun demo sebelum menggunakan real money dalam perdagangan forex.
Pendapat, penelitian, analisis, atau informasi lain apa pun yang diberikan hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan merupakan nasihat investasi atau keuangan, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk tindakan tertentu. Tidak ada pernyataan yang dibuat bahwa siapa pun yang menggunakan layanan ORBI TRADE akan mendapat untung atau tidak akan mengalami kerugian. ORBI TRADE tidak menjanjikan atau menjamin pendapatan atau hasil tertentu apa pun dari penggunaan Anda atas informasi yang terkandung di sini. Kinerja masa lalu belum tentu menunjukkan hasil di masa depan. Perdagangan dan investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mampu menerima risiko tersebut dan kemungkinan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan untuk aktivitas tersebut, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih besar lagi. Jangan berdagang dengan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya. Anda bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan investasi yang Anda buat, dan keputusan tersebut akan didasarkan sepenuhnya pada evaluasi Anda terhadap keadaan keuangan Anda, tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas.