Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..
Sumber: Reuters
Bitcoin dalam beberapa tahun terakhir menjadi sorotan dunia. Hal tersebut dikarenakan munculnya miliarder-miliarder baru dari Bitcoin. Hal ini bisa terjadi lantaran Return on Investment (ROI) Bitcoin yang diluar akal sehat. Sehingga Bitcoin mampu melebihi performa aset investasi lain seperti Indeks, Komoditas, maupun Emas. Selain itu sudah banyak pakar-pakar di bidang investasi yang mencoba melakukan riset pasar terhadap pola pergerakan Bitcoin. Sudah banyak jurnal-jurnal internasional yang bermunculan di website seperti Emerald Insight. Padahal dulunya, saat Bitcoin masih harganya sangat murah sekali, yaitu di bawah US$1, Bitcoin dianggap remeh oleh pasar. Terbukti dari perbedaan kontras sepinya forum Bitcoin pada tahun 2011 dengan forum Bitcoin saat ini yang orang berbondong-bondong untuk hadir dalam forum tersebut. Tentunya kenaikan Bitcoin dapat terulang kembali dengan didukung oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah Bitcoin Halving, turunnya suku bunga oleh The Federal Reserve, dan Pemilihan Umum Amerika Serikat.
Foto: Bitcoin Halving Effect
Sumber: Medium
Bagi para penggiat crypto tentunya sudah tak asing lagi istilah Bitcoin Halving. Bitcoin Halving sangat ditunggu-tunggu akibat efek yang ditimbulkan sebelum dan sesudah Bitcoin Halving itu terjadi, terutama setelah fase downtrend Bitcoin berakhir. Bitcoin dalam pergerakannya selalu membuat kenaikan yang signifikan pasca peristiwa Halving terjadi. Seperti terlihat pada gambar. Setelah Halving pertama tahun 2012, mampu mencapai harga tertinggi US$1,242. Begitu juga dengan halving kedua (US$19,785) dan ketiga (US$68,997). Harga Bitcoin pada Halving pertama, kedua, dan ketiga pun juga berbeda. Selalu membuat kenaikan. Bitcoin Halving berpengaruh karena saat momen ini, algoritma komputasi yang sudah dirancang dan diprogram oleh penciptanya Satoshi Nakamoto akan secara otomatis memangkas bonus reward setengahnya kepada miner Bitcoin. Dengan berkurangnya reward berbentuk Bitcoin, maka jumlah pasokan Bitcoin di pasar akan semakin sulit didapat. Dan juga Bitcoin dari halving pertama dan kedua selalu membuat peningkatan kerumitan penambangan oleh miner. Sehingga semakin lama, Bitcoin semakin sulit untuk ditambang. Alhasil, miner pun harus secara berkala mengupgrade perangkat komputer mereka dengan teknologi, kapasitas, serta kecepatan yang terbaru agar mampu mengimbangi dan mempercepat proses penambangan Bitcoin tersebut. Dengan semakin berkurangnya pasokan di sirkulasi pasar, maka secara lambat namun pasti Bitcoin akan naik seiring waktu.
Foto: Kantor The Federal Reserve di 20th Street and Constitution Avenue NW Washington, District of Columbia
Sumber: Federal Reserve History
Perlu kita ketahui bersama traders, Amerika Serikat (AS) sudah lama dikenal sebagai negara penggerak perekonomian dunia, akibat kekuatan ekonominya yang di atas negara-negara maju lainnya. Sehingga mata uang AS menjadi mata uang internasional yang dipakai sebagai base currency perdagangan dunia. Dengan privilege yang dimiliki AS, negara ini menjadi poros kebijakan global yang memicu berbagai dampak ekonomi, salah satunya adalah suku bunga. Suku bunga AS dipakai negara-negara lain sebagai patokan kondisi ekonomi dunia secara komprehensif. Karena pengaruh ekonominya yang kuat di kancah global, maka tak heran setiap berita suku bunga yang dirilis oleh The Fed dinantikan oleh pelaku ekonomi. Naik dan turunnya suku bunga AS, diputuskan sesuai kondisi perekonomian AS saat itu. Inflasi menjadi acuan bagi AS dalam pengambilan keputusan. Jika inflasi negara ini terjadi kenaikan bahkan sangat signifikan jauh di atas normal, maka mitigasi yang dilakukan The Fed adalah melakukan stabilisasi nilai tukar dollar AS dengan salah satunya menaikkan suku bunga. Di saat suku bunga naik, disitulah momentum investor untuk transisi dari aset berisiko menjadi tidak berisiko, seperti Emas. Di saat kejayaan emas inilah, justru yang akan mengurungkan niat investor untuk berinvestasi di Bitcoin. Karena volatilitasnya yang tinggi menyebabkan risiko investasi di Bitcoin sangat tinggi. Sehingga Bitcoin bukan merupakan alat lindung nilai yang mumpuni bagi investor. Oleh karena itu, apabila bulan Maret nanti The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunganya, maka itu akan menjadi angin segar bagi para investor lama di Bitcoin. Keputusan ini akan menjadi pemicu lonjakan harga ke pasar Bitcoin.
Sumber: BBC
Karena Amerika Serikat merupakan poros ekonomi dunia, maka presiden yang akan memimpin negara ini pun pasti akan menjadi penentu arah masa depan ekonomi Amerika Serikat dan dunia. Sehingga pemilu Amerika Serikat sangat berdampak bagi kemajuan Amerika Serikat. Setiap bakal calon presiden dan wakil presiden memiliki visi, misi, dan program masing-masing dalam menjalankan tonggak kepemimpinannya ke depan. Apabila kinerja selama mereka menjabat kurang, maka dapat dipastikan ekonomi Amerika Serikat pun juga akan goyah. Ekonomi AS kuat, maka mata uang dollar pun akan menguat, sehingga inflasi pasti rendah, dan suku bunga pun juga akan stabil. Namun sebaliknya, jika ekonomi AS lemah akibat salah dalam pengambilan kebijakan, maka suku bunga pun akan tidak stabil dan cenderung untuk naik demi stabilisasi ekonomi negara. Tentu multiplier effect ini akan berdampak pada pergerakan aset berisiko, yaitu Bitcoin. Untuk itu bagi para investor Bitcoin pasti akan sangat berhati-hati dalam memilih kandidat Presiden yang akan dipilih nanti pada 5 November 2024 nanti. Untuk itu manfaatkan peluang momentum besar tahun ini dengan trading pair BTC/USD di Orbi Trade. Yuk! Trading bersama Orbi Trade. Orbi Trade “Trading with Guarantee”.
Gambar BTC/USD H4 Chart
Sumber: Orbi Trade
Halo traders! Price Action BTC/USD pada timeframe H4 hari ini terlihat berpotensi membentuk pola Double Bottom, yang didukung dengan adanya rejection pada area support dan breakout middle band dari indikator Bollinger Band serta histogram MACD yang bergerak naik, karenanya harga berpotensi menguat sampai area Classic Resistance. Maka peluang untuk melakukan order entry Buy bisa dilakukan.
Trading yang disarankan bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada timeframe yang lebih kecil.
Melihat dari potensi kenaikan harga Bitcoin dengan peristiwa penting saat ini, besar kemungkinan Bitcoin akan mengulang pola Bullish yang sama seperti Bitcoin Halving sebelumnya. Untuk itu, traders dihimbau untuk memanfaatkan peluang langka yang hanya terjadi selama 4 tahun sekali ini. Tetap gunakan risk dan money management yang baik agar terhindar dari kerugian.
Pendapat, penelitian, analisis, atau informasi lain apa pun yang diberikan hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan merupakan nasihat investasi atau keuangan, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk tindakan tertentu. Tidak ada pernyataan yang dibuat bahwa siapa pun yang menggunakan layanan ORBI TRADE akan mendapat untung atau tidak akan mengalami kerugian. ORBI TRADE tidak menjanjikan atau menjamin pendapatan atau hasil tertentu apa pun dari penggunaan Anda atas informasi yang terkandung di sini. Kinerja masa lalu belum tentu menunjukkan hasil di masa depan. Perdagangan dan investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mampu menerima risiko tersebut dan kemungkinan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan untuk aktivitas tersebut, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih besar lagi. Jangan berdagang dengan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya. Anda bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan investasi yang Anda buat, dan keputusan tersebut akan didasarkan sepenuhnya pada evaluasi Anda terhadap keadaan keuangan Anda, tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas.