Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..
Ada kabar baik baru untuk traders dan investor di pasar investasi. Kabar tersebut adalah S&P 500 ditutup menguat pada hari Selasa (19/12) dan sekarang sudah mencetak rekor tertinggi baru (new all-time high) di angka 4818,25 USD setelah menembus titik harga tertinggi sebelumnya di 4808,25 USD atau 1% dari harga tersebut. Rekor baru yang tercapai ini sebagai aksi optimisme pasar dalam menyongsong dan berharap akan pemangkasan suku bunga tetap. Yang kemudian menjadi sentimen utama faktor kenaikan harga baru ini. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 251 poin, atau 0.7% dan ditutup di rekor tertinggi kelima berturut-turut, sedangkan NASDAQ Composite naik 0.7%
Sumber: Investing
Berdasarkan data grafik di atas terlihat bahwa inflasi Amerika Serikat mengalami penurunan sangat signifikan selama hampir satu tahun belakangan. Dan penurunan ini adalah berita positif bagi para pengusaha. Walaupun telah menurun dari 3,2% ke 3,1% tetapi target The Federal Reserve adalah 2% untuk angka amannya. Sampai berita ini dimuat, pelaku ekonomi masih berekspektasi bahwa The Fed selambat-lambatnya akan memangkas suku bunga. Kenaikan dan penurunan inflasi dapat dipengaruhi dari berbagai macam sisi. Dalam konteks ini inflasi dipengaruhi oleh indeks CPI (Consumer Price Index) yang dikeluarkan setiap bulan oleh Bureau of Labor Statistics atau Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat. CPI dapat menjadi clue akan suatu tingkat rata-rata produk barang dan jasa. Indeks ini berguna untuk menentukan tingkat biaya tetap pada satuan harga yang tetap. Selain melalui CPI, ada beberapa indikator ekonomi lain yang digunakan untuk menilai tingkat signifikansi dari inflasi, mulai dari indeks konsumsi individu, harga produsen, harga impor barang, indeks biaya buruh, sampai biaya unit buruh. Pada intinya, CPI memiliki pengaruh cukup besar terhadap tingkat inflasi secara makro ekonomi.
Sumber: Investing
Dari grafik di atas, terlihat bahwa angka CPI dari bulan Oktober ke November mengalami penurunan. Artinya harga-harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen cenderung menurun. Hal ini berdampak positif kepada daya beli masyarakat secara agregat. Dengan harga-harga barang dan jasa yang terjangkau, dapat mendongkrak dan menggerakan lagi roda ekonomi sehingga perputaran uang di sebuah negara menjadi lancer dan tidak ada ketimpangan. Indeks CPI ini berubah-ubah setiap bulan. Tingkat inflasi yang terkendali penting bagi pembuat kebijakan ekonomi. Bank sentral dan pemerintah menggunakan data CPI untuk mengevaluasi stabilitas harga dan merancang kebijakan moneter dan fiskal yang sesuai untuk mengendalikan inflasi. Dengan demikian, CPI berperan penting dalam pengukuran dan pemahaman tingkat inflasi, dan data CPI sering menjadi fokus perhatian dalam analisis ekonomi dan pengambilan keputusan kebijakan. Saat ini berita CPI yang baru belum dirilis. 307.051 menjadi angka CPI terakhir, yakni di bulan November.
Sumber: Gramedia
Salah satu faktor penentu kenaikan harga saham-saham yang ada di Indeks S&P 500 naik tinggi atau tidak selain karena sentimen positif kenaikan harga emiten-emiten yang berada dalam indeks tersebut. Tinggi rendahnya tingkat inflasi global menjadi penentu nasib pergerakan harga emiten yang tergabung dalam indeks S&P 500. Bukan hanya indeks S&P 500 saja, melainkan semua indeks volatilitasnya dipengaruhi sentimen dari inflasi, terutama inflasi dari negara di mana perusahaan yang ada di dalam indeks saham itu berada. Hal ini disebabkan karena naik turunnya saham sebuah perusahaan dinilai dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Dengan inflasi yang meningkat maka peluang perusahaan untuk menambah keuntungan pun semakin kecil. Inflasi membuat harga-harga kebutuhan pokok mengalami pembengkakan sehingga biaya produksi perusahaan pun meningkat. Inflasi patut diwaspadai oleh para pelaku pasar atau pengusaha. Pasalnya ketika perusahaan tersebut dinilai tidak profitable, maka tingkat kepercayaan akan masa depan perusahaan tersebut akan berkurang sehingga besar kemungkinan para investor akan menarik dana investasinya dari perusahaan tersebut. Inilah yang menyebabkan penurunan tajam harga saham perusahaan tertentu yang alhasil di akhir akan dirata-rata menjadi sebuah rata-rata harga indeks seperti S&P 500. S&P 500 bisa diperdagangkan oleh kamu para traders di platform kesayangan kamu, yakni Orbi Trade “Trading with Guarantee”.
Gambar US500.MAR H4 Chart
Sumber: TradingView
Halo traders! Price Action US500.MAR pada timeframe H4 hari ini telah membentuk pola Bullish Pennant, didukung oleh rejection pada area support, karenanya harga berpotensi menguat sampai dengan area harmonic resistance, maka peluang untuk melakukan order entry Buy bisa dilakukan.
Trading yang disarankan Bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada timeframe yang lebih kecil.