BERITA

BERITA

TRADING BITCOIN ATAU GOLD?

Story by : satrio
Category at: Berita
Published : March 08, 2024
Dilihat: 333 kali

Konsultan Perdagangan yang sudah berkiprah di dunia trading selama lebih dari 5 tahun di Pasar Modal yang membantu Trader dan Investor professional mendapatkan layanan, rekomendasi, dan strategi handal. Ia lulus dari Universitas Brawijaya dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen Bisnis. Selain itu, juga memiliki pengetahuan dalam pasar forex dan cryptocurrency..


zoom

Sumber: Kinesis Money


       Ditengah isu-isu ekonomi global saat ini, dunia sedang berada pada keadaan yang tidak baik-baik saja pasca pandemi virus COVID-19. Di saat dunia sedang menuju tahap pemulihan, kini muncul jenis aset baru yang sedang dilirik oleh investor besar seperti Blackrock. Aset tersebut adalah Bitcoin. Bitcoin disebut sebagai emas digital (gold 2.0). Hal ini lantaran nilainya yang dapat dijadikan sebagai aset lindung di tengah inflasi, walaupun secara fisik tidak dapat dilihat. Berbeda dengan emas fisik yang supplynya sampai saat ini belum diketahui secara pasti di bumi sehingga dapat diasumsikan tidak terbatas. Namun Bitcoin telah ditetapkan oleh penciptanya dengan supply terbatas, yakni 21 juta keping Bitcoin di internet. Akibat pasokannya yang terbatas membuat Bitcoin menjadi sorotan dunia. Keunikan ini membuat Bitcoin mampu mencapai harga Rp 1 Miliar hanya dalam kurun waktu 15 tahun terakhir sejak 2009. Apalagi baru-baru ini Bitcoin telah membuat titik puncak baru sepanjang masa (new all time high) pada Selasa, 05 Maret 2024 lalu. Momen ini mematahkan pandangan dan spekulasi negatif masyarakat dunia terhadap Bitcoin yang dianggap tidak bernilai dan tidak memiliki masa depan. Namun nyatanya untuk yang ke-empat kalinya Bitcoin membuat rekor baru dalam sejarah aset dengan nilai aset independen dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia.

 

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BITCOIN

Foto: Bitcoin Rainbow Chart

Sumber: Blockchain Center

       Bitcoin sejak kemunculannya sudah banyak mendatangkan profit bagi para investor maupun trader yang mendalami pola pergerakan market Bitcoin. Jika dilihat dari harga historisnya, grafik Bitcoin menanjak seolah-olah berbentuk “Pelangi”. Sehingga komunitas crypto menamakannya sebagai “Grafik Pelangi Bitcoin”. Jika berdasarkan data historis, Bitcoin selalu membuat titik puncak tertinggi baru pasca Bitcoin Halving. Sementara menurut analisa, Halving baru akan dimulai pada bulan April 2024 ini. Yang artinya belum terjadi Halving saja, Bitcoin telah mencapai kenaikan sebanyak 300% lebih sejak downtrendnya pada 2022 lalu. Dan jika mengacu pada Rainbow Chart, secara rata-rata selama 3 kali periode bull-run, Bitcoin mencapai ATH pada warna “merah”. Sehingga dapat diprediksi Bitcoin mampu mencetak ATH kali ini di kisaran US$100,000 hingga US$200,000. Selain itu Bitcoin juga merupakan aset yang terprogram oleh algoritma komputasi penciptanya, yaitu Halving rutin yang dijalankan setiap terjadi pembentukan blok sebanyak 210.000 blok BTC. Sehingga dapat dikatakan Bitcoin akan mengulangi pola yang sama setiap 4 tahun sekali. Oleh karena itu, Bitcoin digadang-gadang akan menjadi aset safe-haven generasi selanjutnya akibat apresiasi nilainya yang berkembang sangat cepat masuk dalam kategori aset deflasioner (aset yang mampu melawan inflasi).  Dan jika mengacu pada pola harga, Bitcoin diprediksi baru akan mencapai ATH baru pada tahun 2025 mendatang. Sehingga dapat diasumsikan jika traders saat ini melakukan perdagangan pada pair BTC/USD, akan mendapatkan peluang besar atas Bitcoin akibat pergerakannya yang hampir selalu naik dari hari, minggu, hingga beberapa bulan mendatang sampai titik puncak tertinggi baru telah tercapai.

 

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN GOLD

Foto: Pertambangan Emas

Sumber: Google

          Jika membahas emas, tentu sudah tak asing lagi di telinga kita. Emas sudah diolah oleh bangsa Mesir sejak zaman 3600 sebelum Masehi. Sedangkan perdagangan emas sudah terjadi sejak zaman Romawi Kuno tahun 30 sebelum Masehi pada masa kepemimpinan Kaisar Agustus dengan nilai 1 pound untuk 45 keping koin. Sejak saat itu, emas dijadikan sebagai alat pembayaran. Harga emas dunia untuk menjadi alat investasi diperkenalkan dengan harga US$20,63 per 100gram pada tahun 1929. Saat ini emas berada pada harga US$2,160 per troy ons. Selama empat dekade terakhir, emas merupakan alat investasi terbaik karena harganya yang stabil namun memiliki laju harga yang terbilang lambat. Tetapi dapat dijadikan aset lindung nilai apabila terjadi krisis ekonomi dunia. Selain itu, emas juga memiliki daya tahan tinggi. Namun yang jadi kekurangannya adalah supply emas tidak diketahui secara pasti berapa ton pasokannya di bumi. Oleh karena itu emas sangat lambat pergerakannya jika dibandingkan dengan Bitcoin. Juga emas tidak dapat dibawa-bawa secara fleksibel, apalagi jika dalam jumlah besar. Berbeda dengan Bitcoin yang cukup memiliki Bitcoin di dalam satu handphone, kamu dapat bertransaksi dimanapun dan kapanpun tidak peduli kamu ada di kutub selatan dan penerimanya di kutub utara. Selama ada koneksi internet, kamu dapat bertransaksi dengan sesama pengguna kripto.

 

SIAPA YANG DIPILIH?

Sumber: Google

       Jika dilihat dari laju pertumbuhannya, emas ketika sudah dimasukkan dalam grafik harga emas mengalami pertumbuhan yang sangat lambat dibandingkan dengan Bitcoin. Tercatat harga emas tahun 1934 yaitu US$20 per troy ons hingga US$2160 per troy ons pada saat berita ini dimuat (2024). Yang artinya selama 90 tahun atau hampir 1 abad, emas hanya mencatat 10,369% pertumbuhan. Sedangkan Bitcoin mampu memberikan performa sebanyak 5,364,430,680 % hanya dalam kurun waktu 15 tahun. Sehingga jika dikalkulasi, per tahun Bitcoin mampu bertumbuh sebanyak 300 juta persen. Emas kalah dengan hanya mampu meraih 115% per tahun. Dari data ini tentu bagi investor akan dapat mengetahui aset apa yang memberikan peluang kekayaan lebih besar. Dari sisi teknis, selain menggunakan analisa teknikal, trader emas juga harus rajin mengetahui news berdampak terhadap harga emas yang akan dirilis. Hal ini lantaran emas sangat dipengaruhi oleh sentimen global seperti nonfarm payroll, cpi, dan lain-lain. Sedangkan untuk trader Bitcoin, selain mengandalkan ilmu candlestick dan news seperti CPI, dan interest rate, kamu juga dihimbau untuk dapat melakukan analisa on-chain untuk mengetahui pergerakan transaksi bandar di jaringan Bitcoin. Hal ini disebabkan karena perubahan harga Bitcoin sangat sensitif terhadap arus dana masuk dan keluar investor besar atau disebut dengan Whale. Jadi saat ini karena momen yang ditunggu-tunggu, Halving akan terjadi dan sedang bull-run, Orbi Trade menghimbau untuk melakukan perdagangan di pair BTC/USD. Yuk! Trading bersama Orbi Trade. Orbi Trade “Trading with Guarantee”.

 

REKOMENDASI TRADING

Gambar BTC/USD D1 Chart

Sumber: Orbi Trade

       Halo traders! Price Action BTC/USD pada timeframe D1 hari ini terlihat telah membentuk Bullish Continuation, yang didukung dengan adanya rejection pada area support dan middle band dari indikator Bollinger Band serta histogram MACD yang bergerak naik, karenanya harga berpotensi menguat sampai area Harmonic Resistance. Maka peluang untuk melakukan order entry Buy bisa dilakukan.

Trading yang disarankan bisa mencari entry saat breakout atau pullback pada timeframe yang lebih kecil.

 

KESIMPULAN:

      Melihat momentum Halving yang tinggal menghitung minggu dan dampak kenaikan harganya setelah Halving, trader dihimbau untuk selama bull-run Bitcoin memperdagangkan di pair BTC/USD karena sangat besar peluang untuk mendapatkan profit maksimal di Bitcoin dengan range kenaikan harga hingga ratusan pips. Namun tetap atur risk dan money management dengan baik agar terhindar dari kerugian besar di trading. Pakai teknik dan strategi yang terbukti menghasilkan profit di pair BTC/USD dan dapat gunakan analisa on-chain sebagai data tambahan pendukung tradingmu.

 

DISCLAIMER

       Pendapat, penelitian, analisis, atau informasi lain apa pun yang diberikan hanya untuk tujuan pendidikan dan bukan merupakan nasihat investasi atau keuangan, dan tidak dapat ditafsirkan sebagai rekomendasi untuk tindakan tertentu. Tidak ada pernyataan yang dibuat bahwa siapa pun yang menggunakan layanan ORBI TRADE akan mendapat untung atau tidak akan mengalami kerugian. ORBI TRADE tidak menjanjikan atau menjamin pendapatan atau hasil tertentu apa pun dari penggunaan Anda atas informasi yang terkandung di sini. Kinerja masa lalu belum tentu menunjukkan hasil di masa depan. Perdagangan dan investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mampu menerima risiko tersebut dan kemungkinan kehilangan seluruh modal yang mereka investasikan untuk aktivitas tersebut, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih besar lagi. Jangan berdagang dengan uang yang Anda tidak mampu kehilangannya. Anda bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan investasi yang Anda buat, dan keputusan tersebut akan didasarkan sepenuhnya pada evaluasi Anda terhadap keadaan keuangan Anda, tujuan investasi, toleransi risiko, dan kebutuhan likuiditas.

 

 

 

 

 

 


Artikel Terkait