PSIKOLOGI TRADING

PSIKOLOGI TRADING

Mengenal Fear Of Missing Out (FOMO) dalam Trading Forex, Pengertian dan Bentuk-bentuk Perilakunya

Story by : Hadi J
Category at: Psikologi
Published : March 01, 2023
Dilihat: 305 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Fear Of Missing Out (FOMO) adalah fenomena psikologis di mana seseorang merasa khawatir dan takut kehilangan kesempatan atau keuntungan. Fenomena FOMO tidak hanya terjadi dalam rangka mendapatkan suatu produk atau jasa saja. Perilaku FOMO juga menjakiti para trader forex. 

Apa itu FOMO dalam trading Forex? Seperti apa bentuk-bentuk FOMO saat trading forex? Simak pembahasan selengkapnya. 

Apa itu Fear Of Missing Out (FOMO) dalam Trading Forex

Dalam trading forex, FOMO bisa menjadi salah satu emosi yang paling merusak bagi para trader. Fenomena ini dapat menghasilkan keputusan yang buruk dan tidak rasional yang dapat berdampak buruk pada portofolio trading mereka.

Salah satu contoh dari FOMO dalam trading forex adalah ketika seorang trader melihat pasangan mata uang yang sangat meningkat nilainya. Dalam kasus ini, trader yang terpengaruh oleh FOMO mungkin merasa khawatir bahwa dia akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar dan mulai membuka posisi tanpa melakukan analisis pasar yang mendalam. Trader tersebut hanya mengandalkan keinginan untuk tidak melewatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.

FOMO dalam trading forex juga dapat terjadi ketika seorang trader melewatkan kesempatan untuk membuka posisi karena merasa khawatir bahwa mereka akan melewatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Trader yang terpengaruh oleh FOMO mungkin membuka posisi tanpa melakukan analisis pasar yang memadai atau mempertimbangkan risiko yang terkait dengan posisi tersebut. Mereka mungkin merasa khawatir bahwa mereka akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang besar jika mereka tidak bertindak sekarang.

FOMO juga dapat menghasilkan overtrading, di mana trader membuka posisi terlalu sering karena merasa khawatir bahwa mereka akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Dalam situasi ini, trader tidak lagi mengandalkan strategi trading mereka, tetapi bertindak berdasarkan emosi dan keinginan untuk tidak melewatkan kesempatan.

Untuk menghindari FOMO dalam trading forex, penting bagi para trader untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan trading. Para trader harus mempertimbangkan dengan cermat semua faktor yang terkait dengan pasar, termasuk risiko dan potensi keuntungan yang mungkin didapatkan. Trader juga harus memiliki rencana trading yang terstruktur dan disiplin untuk memastikan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh emosi saat melakukan trading.

Selain itu, trader juga dapat mengurangi FOMO dengan melakukan analisis teknis dan fundamental yang tepat, serta menggunakan strategi trading yang teruji dan terbukti efektif. Trader juga dapat mempertimbangkan untuk mengikuti jurnal trading, yang dapat membantu mereka memantau hasil trading mereka dan menganalisis kesalahan dan keberhasilan mereka.

Dalam trading forex, FOMO bisa menjadi emosi yang merusak dan menyebabkan keputusan yang buruk. Namun, dengan kesabaran, disiplin, dan rencana trading yang baik, para trader dapat menghindari FOMO dan menjadi trader yang sukses.

Contoh perilaku FOMO saat Trading Forex

Beberapa contoh perilaku FOMO saat trading forex adalah:

1. Memasuki pasar terlalu cepat

Seorang trader yang terpengaruh oleh FOMO mungkin akan memasuki pasar terlalu cepat tanpa melakukan analisis yang cukup terlebih dahulu. Mereka berpikir bahwa mereka akan kehilangan kesempatan jika mereka tidak masuk ke pasar sekarang juga, bahkan jika itu berarti mengambil risiko yang lebih tinggi.

2. Overtrading

Trader yang terpengaruh oleh FOMO mungkin juga cenderung melakukan overtrading atau membuka terlalu banyak posisi trading dalam waktu yang singkat. Mereka berpikir bahwa mereka harus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada di pasar, bahkan jika itu berarti membuka terlalu banyak posisi trading dan mengambil risiko yang lebih tinggi.

3. Tidak mematuhi rencana trading:

Seorang trader yang terpengaruh oleh FOMO mungkin juga cenderung untuk tidak mematuhi rencana trading mereka. Mereka akan melakukan keputusan yang impulsif dan berubah-ubah, bahkan jika itu berarti melanggar rencana trading mereka yang sudah dibuat sebelumnya.

3. Terlalu sering memeriksa grafik

Trader yang terpengaruh oleh FOMO mungkin juga terlalu sering memeriksa grafik atau harga pasar secara berulang-ulang. Mereka merasa khawatir bahwa mereka akan kehilangan kesempatan jika mereka tidak selalu memantau pergerakan pasar, bahkan jika itu berarti mengorbankan waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk hal lain.

4. Tidak memiliki strategi keluar yang jelas

Seorang trader yang terpengaruh oleh FOMO mungkin juga tidak memiliki strategi keluar yang jelas. Mereka cenderung terus mengambil risiko dan bertahan dalam posisi trading bahkan ketika pasar sudah berubah arah, karena mereka tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih lanjut.

Ketika terpengaruh oleh FOMO, seorang trader dapat mengambil keputusan yang kurang rasional dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang trader untuk mengatasi FOMO dan tetap berpegang pada rencana trading yang telah dibuat sebelumnya serta disiplin dalam mengikuti strategi trading.


Artikel Terkait