PSIKOLOGI TRADING

PSIKOLOGI TRADING

Psikologi Trading, Kesiapan Trader Forex Profesional Menghadapi Pasar

Story by : Hadi J
Category at: Psikologi
Published : December 05, 2022
Dilihat: 319 kali

Hadi adalah penasihat perdagangan di pasar berjangka sebagai pedagang valas dan komoditas. Sebagai seorang trader scalper, Dia menggunakan strategi Trendline dan Indikator Aligator untuk trading. Dia akan membantu Anda mempelajari cara menghasilkan uang dari 'zero' menjadi 'hero'.


zoom

Sebelum berhadapan dengan pasar, seorang trader forex perlu memiliki psikologi trading yang baik.

Apa itu psikologi trading?

Psikologi trading adalah suatu keputusan dalam melakukan transaksi yang dipengaruhi oleh mental, pikiran, dan perilaku.

Jadi pada dasarnya psikologi trading berhubungan dengan keadaan mental dan emosi seseorang ketika melakukan trading. 

Kamu perlu tahu bahwa psikologi akan mempengaruhi cara berpikir seseorang pada saat pengambilan keputusan. 

Lalu, bagaimana psikologi trading untuk para trader profesional?

1. Bermental Juara

Seorang trader profesional mesti memiliki mental juara. Dengan membentuk mental juara, kamu tidak akan takut dengan kerugian. Kamu tidak akan menganggap kerugian sebagai kekalahan. 

Buat seorang trader profesional, kerugian merupakan sebuah pembelajaran. Mereka akan berfokus mengevaluasi diri.

Seorang trader profesional seperti George Soros pun bisa menjadi besar karena memiliki mental juara dan mau terus belajar.

2. Tidak Menggebu-gebu Mengejar Profit 

Apa alasan kamu saat pertama kali trading? Mengejar profit? Alasan tersebut benar kok. Trading forex memang bertujuan untuk mendapatkan profit. 

Namun, ada satu hal yang patut kamu ingat. Jangan terlalu mengebu mengejar profit.

Tenang, saya tidak bilang kamu tidak boleh mengejar profit. Saya hanya minta kamu jangan terlalu mengebu mengejar profit. Hal ini akan merusak psikologi trading kamu.

Ada perbedaaan yang jelas antara mengejar profit dengan mengebu-ngebu mengejar profit.

Jika kamu terlalu mengebu-gebu saat mengejar profit, kamu berpotensi melakukan overtrading. Misalnya kamu membuka satu posisi dengan lot besar. Atau kamu membuka terlalu banyak posisi dengan lot kecil. 

Tentu saja kedua hal ini sangat merugikan kamu. Hal ini biasa dilakukan oleh para trader pemula. 

Nah, sebagai trader professional, sudah saatnya kamu berhanti mengejar profit dengan cara mengebu-gebu.

3. Tahu Kapan Waktunya Berhenti 

Tahukah kamu salah satu tanda seseorang sudah semakin dewasa? Dia tahu cara kapan waktunya untuk berhenti.

Seseorang yang sudah semakin dewasa, mereka akan semakin bijak. Mereka tahu batasan kemampuan dirinya.

Hal yang sama berlaku didunia trading. Jika kamu sudah tahu kapan waktu berhenti, psikologi trading kamu semakin baik. Ada 3 momen ketika seorang trader perlu berhenti sejenak, yaitu saat kalah, setelah menang, dan saat suntuk. 

Saat kalah, kamu jelas butuh waktu untuk menenangkan emosi dan kondisi psikologis. Biasanya, kebanyakan trader pemula saat mengelami kekalahan justru cenderung membuka posisi baru dan mengabaikan manajemen risiko. Harapannya kerugian mereka cepat tertutupi.

Saran saya untuk mendapatkan kondisi psikologis yang prima, seimbangkanlah waktu trading dengan waktu istirahat.

Jika kamu terus-terusan melihat chart tanpa renacana, kemungkinan kamu akan melakukan kesalahan trading. 

Bagaimana? Tiga tips menjaga psikologi trading diatas cukup bermanfaat bukan? Silahkan dipraktekan.


Artikel Terkait