TIPS & TRICK TRADING

TIPS & TRICK TRADING

Catat! Ini Dia 6 Kesalahan Fatal Trader Pemula

Story by : Danuh Nuraga
Category at: TIPS & TRICK TRADING
Published : February 19, 2020
Dilihat: 2956 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Pernahkan anda mendengar orang mengatakan bahwa trader pemula pasti loss? Kurangnya pengalaman dan banyaknya kesalahan fatal yang sering dilakukan membuat trader pemula sering sulit untuk profit konsisten. Lebih parah pagi, seringkali trader pemula tak paham apa yang keliru, sehingga loss bisa terjadi berulang-ulang karena sebab yang sama.

Namun, kalau bisa mengenali dan kemudian menghindarinya, itu berarti kualitas trading meningkat.

Nah, berikut ini beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh trader pemula, dan sebaiknya Anda wanti-wanti agar tak terjerumus.

1. Bertransaksi Tanpa Rencana Trading (Trading Plan)

Trader pemula seringkali tak punya rencana trading yang jelas, hanya berbasis insting. Buka MT4, lihat grafik, lalu buy atau sell hanya dengan pendapat, “Sepertinya bakal naik” atau “Setelah ini seharusnya turun”. Padahal, yang seperti itu bukan trading, melainkan buang-buang uang!

Trader forex yang lebih berpengalaman punya rencana trading yang jelas sebelum melakukan buy maupun sell. Rencana trading seperti apa? Rencana trading berisikan sistem yang digunakan untuk menyaring peluang di pasar, apa yang akan dilakukan kalau loss, kapan akan take profit atau menutup posisi trading. Hal-hal itu harus sudah ditentukan sebelum buka posisi trading apapun, kapanpun.

 

2. Trading Tanpa Stop Loss

Stop Loss (SL) adalah penghentian kerugian otomatis yang bisa dipasang di platform MT4 saat buka posisi trading maupun setelahnya, guna mencegah kerugian terlalu besar. Memasang SL akan membantu trader menanggulangi saat-saat ketika pasar tiba-tiba bergerak berlawanan dengan prediksi, padahal kita sedang dalam posisi tidak mengawasi MT4 atau sebab lainnya.

Trader pemula kerap kali belum mengetahui adanya fasilitas ini, sehingga buka posisi ya buka posisi saja. Lalu nanti dipelototi apakah harga turun atau naik. Padahal, dengan bantuan Stop Loss dan Take Profit otomatis di MT4, trader bisa saja cukup buka posisi lalu ditinggal tidur atau nonton bioskop.

Selain itu, banyak orang mensinyalir broker bisa melihat SL, sehingga malah harga akan “sengaja” dibuat terkena Stop Loss oleh broker. Karenanya, mereka pun menolak pasang SL. Nah, meski entah apakah pandangan pertama tentang Stop Loss dan broker tadi benar atau tidak, yang jelas hasil dari sikap menolak pasang SL lebih buruk ketimbang ketika memasangnya.

Kembali lagi ke poin satu, SL merupakan bagian dari rencana trading yang mutlak tak boleh dilewatkan. Ketahuilah bagaimana memasang SL yang tepat, berapa jarak risk/reward ideal, dan setelahnya Anda bisa taklukkan kesalahan fatal satu ini.

3. Trading Terlalu Sering (Overtrading)

Trader pemula kadang terlalu bersemangat hingga dalam sehari buka selusin atau dua lusin trading sekaligus. Ini berpotensi bencana. Sebaiknya jangan membuka terlalu banyak posisi trading dalam waktu yang sama.

Korelasi antar mata uang bisa membuat sebagian diantaranya berkonflik sendiri satu sama lain, sehingga loss pun dipastikan terjadi. Batasi hanya dalam jumlah yang bisa dihitung dengan sebelah tangan saja. Dengan begitu, pengawasan pun bisa lebih ringan.

 

4. Trading Dengan Leverage Terlalu Tinggi

Leverage membantu trader pemula dengan modal recehan untuk bertrading seolah-olah sudah jadi jutawan. Karenanya, seringkali trader memutuskan begini: daripada keluar modal 100 dolar dan trading pakai leverage 1:100, lebih baik keluar modal 10 dolar dan trading pakai leverage 1:1000. Toh kekuatan buy dan sell-nya sama.

Itu adalah pandangan keliru besar. Walaupun ada leverage, “kekuatan” trader sesungguhnya tetaplah pada modal asal. Kenapa? karena ada syarat margin. Kalau margin tidak cukup, maka posisi akan langsung ditutup broker meski dalam kondisi loss. Sedangkan kalau margin mencukupi, maka trading pun lebih nyaman. Margin ini sendiri asalnya dari modal Anda.

 

5. Punya Target Terlalu Tinggi

Ingin profit 100% dalam satu bulan. Atau harus profit 100 pips dalam sehari. Target-target itu mungkin realistis bagi orang tertentu, tetapi bukan untuk trader pemula pada umumnya, apalagi kalau bermodal cekak.

Ada dua hal yang perlu dipahami oleh setiap trader. Pertama, loss itu pasti terjadi, bahkan trader profesional sekalipun pasti tetap mengalaminya. Kunci sukses dalam trading adalah meminimalisir loss, bukan mengentaskan loss sama sekali.

Kedua, tak ada satupun indikator yang perfect pasti tepat. Sebagaimana kita tak tahu apakah ketika keluar nanti ditabrak motor, mobil, atau tidak kecelakaan sama sekali; demikian pula trader tak bisa menebak masa depan dengan pasti. Dalam trading forex, sistem trading dengan Win Rate 60% saja sudah bisa dikatakan bagus karena sudah profit. Ingat, yang terpenting bukan tidak loss, tetapi meminimalkan loss.

6. Belum Menjadikan Trading Sebagai Kebiasaan

Pernahkah Anda melihat pekerja di pabrik rokok kretek yang bisa melinting 350 batang rokok per jam dengan sangat rapi? Atau juru ketik yang bisa mengetik 80 kata per menit tanpa kesalahan, bahkan tanpa perlu melihat papan ketik? Rahasianya adalah latihan yang kemudian menjadi kebiasaan. Itulah mengapa mereka terlihat sangat lihai melakukan hal-hal tersebut.

Dalam trading pun demikian. Selama Anda masih belum terbiasa melakukan analisa dan mengambil keputusan, maka Anda akan tetap "gagap". "Langkah" Anda akan tersendat-sendat dan Anda akan bosan karena menganggap trading forex bukanlah pilihan yang tepat. Padahal masalahnya bukan pada forex-nya, melainkan pada ketidakbiasaan Anda.

Solusinya adalah menjadikan aktivitas trading sebagai kebiasaan. Luangkan waktu setiap hari untuk memantau, menganalisa dan melakukan transaksi. Nah, dalam proses pembiasaan ini, Anda bisa berlatih menggunakan demo account terlebih dahulu.

 

7. Masalah Kepercayaan Diri

Ada dua masalah tentang kepercayaan diri: kurang percaya diri atau terlalu percaya diri. Kurang percaya diri diakibatkan kurangnya pengetahuan. Terlalu banyak hal-hal negatif yang memenuhi pikiran.

Takut salah perkiraan, takut rugi, dan sebagainya. Ketakutan-ketakutan itu mencegah Anda untuk melakukan transaksi dan akhirnya justru banyak kesempatan emas terlewatkan. Solusinya adalah dengan memperbanyak belajar tentang forex trading.

Lengkapi pengetahuan dengan teknik trading serta manajemen modal dan manajemen resiko, sehingga beberapa kali loss tidak akan mempengaruhi hasil trading Anda, karena secara keseluruhan Anda masih tetap bisa menikmati profit yang manis.

Sebaliknya, percaya diri yang terlalu tinggi pun bisa menjadi masalah. Terlalu percaya diri akan menyebabkan Anda tidak disiplin pada trading plan. Alih-alih mendapat keuntungan, justru kerugian yang besar akan senantiasa menghantui Anda hingga suat saat akan "membunuh" akun Anda.

Solusinya, ingat bahwa Anda tidak mungkin bisa mengendalikan pasar. Pasarlah yang selalu benar. Maka patuhi sistem trading, manajemen modal dan manajemen resiko Anda. Ketika semua parameter itu mengatakan Anda harus keluar dari pasar, maka keluarlah. Dengan kata lain, patuhi trading plan Anda!


Artikel Terkait