TIPS & TRICK TRADING

TIPS & TRICK TRADING

Jangan Sampai Salah Pilih! Menabung Atau Investasi?

Story by : Danuh Nuraga
Category at: TIPS & TRICK TRADING
Published : June 10, 2020
Dilihat: 2672 kali

Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..


zoom

Saat kondisi ekonomi saat ini sedang lesu bagaimanakah kita harus mengambil langkah, investasi menabung atau investasi? Menabung dan berinvestasi merupakan cara untuk menuju kondisi finansial yang lebih baik. Meskipun begitu, masing-masing juga memiliki kekurangan dan kelebihan yang saling mengisi. Lalu, mana yang lebih baik antara menabung vs investasi? Simak ulasannya berikut ini.

Dengan menabung, setidaknya kita tahu bahwa uang akan lebih aman dibandingkandisimpan di tempat lain. Memang jika kita lihat secara sekilas, berbagai macam tabungan, pihak bank menawarkan bunga tabungan sebesar  yang  tidak terlalu tinggi pertahunnya.

Setiap tahunnya, harga-harga barang selalu naik dengan persentase yang jauh melebihi bunga tabungan yang kita dapatkan. Jika kita sadar, sebenarnya uang kita telah berkurang nilainya. Sementara apabila kita berinvestasi, berarti kita mengharapkan adanya kenaikan dari nilai uang seiring dengan berjalannya waktu, sehingga akan memberikan keuntungan bagi kita.

Uang yang diharapkan akan memberikan bertambahnya nilai investasi itu disimpan dalam suatu bentuk kekayaan yang disebut dengan aset. Mengenal Jenis Aset Dalam berinvestasi, dimana terdapat dua macam jenis aset, yakni aset riil dan aset finansial, yang sama-sama dapat dipertimbangkan sebagai sarana investasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan anda.

Dalam berinvestasi pada jenis aset riil merupakan hal yang telah umum dilakukan. Contohnya, anda membeli rumah, dan kemudian menyewakannya sehingga anda mendapatkan pendapatan secara bulanan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan harganya naik, anda dapat menjualnya dan mendapatkan keuntungan.

Mengenal Aset Finansial Aset finansial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, akan tetapi tetap memiliki nilai yang sangat tinggi. Umumnya aset finansial ini terdapat pada dunia perbankan dan juga pada pasar modal, di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.

Beberapa contoh dari aset finansial ialah instrumen pasar uang, obligasi, saham, dan reksa dana. Instrumen pasar uang ialah surat hutang jangka pendek yang kurang dari satu tahun, yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun perusahaan. Sebagai imbalan, anda sebagai pemberi hutang akan mendapatkan sejumlah bunga dari nilai awal investasi anda. Umumnya bunga ini akan dibayarkan pada akhir periode investasi.

Contoh dari instrumen pasar uang adalah deposito, Sertifikat Bank Indonesia dan promissory notes. Secara umum, instrumen pasar uang memiliki tingkat risiko investasi berupa gagal membayar nilai investasi dan bunga yang sangat rendah. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan.

Jangka waktu hutang pada obligasi adalah lebih dari satu tahun. Obligasi diperdagangkan dipasar modal. Anda yang membeli obligasi akan mendapatkan imbalan berupa sejumlah bunga dari nilai awal investasi anda, yang kemudian disebut dengan kupon. Kupon ini umumnya dibayarkan setiap 3 atau 6 bulan sekali dalam satu tahun, Obligasi tingkat resiko investasi yang rendah, namun risikonya sedikit diatas instrumen pasar uang.

Risiko terbesar yang akan dihadapi oleh anda sebagai pemegang obligasi adalah adanya kemungkinan penerbit obligasi tidak dapat membayar kembali hutangnya. Oleh sebab itu, terdapat lembaga pemeringkat yang memberikan peringkat terhadap sebuah obligasi yang dikeluarkan untuk mengetahui seberapa besar risiko gagal bayar dari obligasi tersebut.

Saham adalah tanda bukti seseorang atas kepemilikan sebuah perusahaan. Orang yang memiliki saham berhak atas pembagian keuntungan yang didapatkan perusahaan tersebut, yang disebut dengan dividen, sesuai dengan persentase kepemilikannya di perusahaan tersebut.

Jika perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, maka harga sahamnya akan ikut terungkit naik sehingga pemegang saham akan mendapatkan keuntungan apabila akan menjual sahamnya. Saham juga diperdagangkan dipasar modal dan memiliki tingkat risiko investasi yang tinggi, karena terdapat risiko kebangkrutan perusahaan, sehingga membuat keuangan anda dapat hilang.

Dalam berinvestasi di saham, anda harus mengetahui apakah perusahaan tersebut benar-benar memiliki kinerja yang baik. Anda harus melakukan analisis berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan, kondisi ekonomi negara, dan hal-hal lainnya yang cukup menyita waktu anda. Namun tentunya hal ini sebanding dengan potensi keuntungan yang nantinya akan anda dapatkan.

Memilih jenis investasi yang sesuai dengan pilihan anda Setelah anda mempelajari jenis-jenis investasi diatas, maka langkah yang harus anda lakukan adalah mengetahui manfaat dari semua jenis investasi tersebut. Setiap jenis investasi  memiliki beberapa karakteristik tersendiri, yaitu potensi imbal hasil yang didapatkan, tingkat resiko investasi, jangka waktu investasi yang ideal, kemudahan untuk mencairkan investasi, dan jumlah modal yang dibutuhkan.

Bila dilihat dari segi kemudahan untuk mencairkan hasil investasi, aset finansial lebih mudah untuk dijual dibandingkan dengan aset riil. Sedangkan dari segi jangka waktu investasi, investasi pada aset riil maupun aset finansial dapat dibagi menjadi 3 sesuai dengan kebutuhan anda. Untuk kebutuhan jangka panjang, akan lebih bagus apabila anda memilih saham dan properti yang merupakan jenis investasi yang sesuai, karena memberikan potensi pertumbuhan hasil investasi yang tinggi.


Artikel Terkait