Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..
Sumber: iqtradingpro
Dengan kata lain, penerbit obligasi merupakan pihak yang memiliki utang, lalu pemegang obligasi merupakan pihak yang memiliki piutang. Ringkasnya, obligasi adalah utang berbentuk sekuriti.
Dari sekian banyaknya jenis investasi, obligasi jadi salah satu produk investasi yang dapat dijadikan pilihan. Dengan nama lain surat utang, obligasi dapat Anda pilih untuk rencana hidup jangka panjang. Namun, apa itu obligasi?
Para ahli mengatakan bahwa pengertian obligasi adalah sebuah surat utang berharga atau bersertifikat dengan tanda pengakuan utang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau pemerintah terhadap pihak pemberi pinjaman atau investor.
Tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan saham, obligasi dapat diperjualbelikan. Namun, ada perbedaan yang perlu Anda ketahui antara obligasi dan saham. Berikut penjelasannya.
Perbedaaan Saham dan Obligasi
Jika Anda ingin membeli saham, hanya perlu mencari tahu di Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara jual beli obligasi tidak dilakukan di BEI. Selain itu, pemilik saham adalah bagian dari pemilik perusahaan penerbit saham, sementara pemegang obligasi hanya pemberi pinjaman atau kreditur bagi penerbit obligasi. Saham dapat Anda miliki selamanya, sedangkan obligasi mempunyai jangka waktu yang telah ditentukan.
Kelebihan Investasi Obligasi
Kekurangan Investasi Obligasi
Memang, hingga kini tak ada produk investasi yang tak mempunyai kekurangan. Termasuk obligasi. Berikut kekurangan obligasi yang perlu Anda perhatikan.
Penerbit obligasi memiliki risiko gagal bayar sehingga konsekuensi investor bukan hanya tak mendapat untung, namun juga tidak mendapat kembali keseluruhan pokok utang. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku pada obligasi negara karena dilindungi oleh undang undang.
Memiliki kerentanan pada perubahan suku bunga, ekonomi, serta kondisi politik yang tak stabil. Hal ini karena perubahan tersebut memiliki efek pada pasar keuangan. Menjual obligasi di Pasar Sekunder sebelum jatuh tempo mengakibatkan kerugian bagi investor. Hal ini karena harga jual lebih rendah dibandingkan harga beli.
Jenis dan Contoh Obligasi
Sumber: iqtradingpro
Obligasi mempunyai banyak jenis yang didasarkan atas penggunaan tolak ukur. Terdapat sepuluh hal yang menjadi tolak ukur, yakni dipandang dari nilai nominal, sisi penerbit, sistem pembayaran bunga, hak penukaran atau opsi, jaminan, perhitungan imbal hasil, waktu jatuh tempo, bentuk, serta sifat yang bisa ditukar dengan saham. Berikut beberapa penjelasan dari jenis dan contoh obligasi.
Obligasi Berdasarkan Nominal
Berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi atas obligasi konvensional dan obligasi ritel.
Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil
Berdasarkan imbal hasil. Obligasi terbagi atas obligasi konvensional dan obligasi syariah (sukuk). Obligasi konvensional adalah surat utang dengan pihak tertentu sebagai penerbit guna menerima pinjaman untuk tambahan modal dengan memberi bunga atau imbal hasil terhadap pihak investor pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Obligasi syariah (sukuk) adalah surat utang yang menawarkan imbal hasil yakni uang sewa dengan perhitungan yang didasarkan atas prinsip syariah Islam serta tak mengandung unsur riba. Imbal hasil sukuk diberikan secara berkala pada periode yang telah ditentukan.
RECOMMENDATION FROM EXPERT :
- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan ke Sekolah Forex Gratis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI