Danuh Nuraga adalah Konsultan Perdagangan di Pasar Keuangan yang membantu Trader dan Investor profesional mendapatkan pengetahuan berharga dan strategi penting. Ia lulus dari California State University of Northridge di AS dan memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Manajemen Bisnis. Ia juga memiliki pengetahuan dalam dunia bisnis, namun memiliki pengetahuan yang sangat luas di bidang Penerbangan dan memiliki Lisensi Pilot..
Sumber: Freepik
Ada banyak cara dalam mendeskripsikan volatilitas, tergantung dari sudut pandang perorangan yang menyebutnya. Secara umum volatilitas didefinisikan berdasarkan:
Penyebab Volatilitas
Sumber: Freepik
Volatilitas muncul saat ketidakpastian melanda pasar sehingga trader dan investor dipenuhi ketakutan dan juga karena ada kebijakan besar yang dinantikan pengumumannya. Hal ini menimbulkan besarnya kenaikan atau penurunan harga dalam waktu singkat. Ketidakpastian adalah hal yang dibenci trader dan investor.
Sehingga saat dilanda ketakutan dalam ekonomi, mereka menyimpan uang dalam bentuk safe heaven seperti US Dollar atau logam mulia.
Volatilitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu dapat diantisipasi dan mendadak. Volatilitas yang dapat diantisipasi contohnya jadwal publikasi kebijakan bank Sentral atau pemerintah negara major currencies. Trader pemula bisa menghindari transaksi saat volatilitas tinggi seperti ini.
Jenis lainnya yaitu volatilitas yang terjadi mendadak tanpa terprediksi. Misalnya ada kasus terorisme, bencana alam, dan hal-hal yang tidak dapat diperkirakan lainnya. Untuk mengantisipasi kerugian maka disarankan untuk selalu memasang stop loss setelah open posisi.
Pasar yang mengalami volatilitas seperti ini biasanya disukai trader karena menjanjikan keuntungan besar. Tapi si sisi sebaliknya juga memberikan potensi kerugian yang tidak kalah besar, apalagi bila trader tidak mempersiapkan diri dengan baik. Trading di pasar seperti ini membutuhkan perubahan strategi. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan saat trading di pasar yang volatilitas.
Trading Bila Anda Yakin
Sumber: Freepik
Biasanya trader ingin memanfaatkan kondisi pasar yang volatile, tergoda untung besar malah menambah dengan menambah jumlah lot atau frekuensi trading. Godaan ini sepatutnya dihindari. Walaupun bisa untung besar, potensi rugi juga sama besar. Sebelum memasang order, pertimbangkan risk dan reward sesuai kemampuan mental dan finansial Anda terlebih dahulu.
Gunakan Leverage yang Rendah
Di pasar yang volatile, bila sampai rugi bisa sangat sadis. Untuk itu pertimbangkan untuk mengurangi jumlah lot. Atau bagi trader saham tidak menggunakan margin terlalu besar. Bahkan sebaiknya tidak menggunakan margin yang disediakan broker sama sekali. Menggunakan jumlah lot yang lebih kecil juga memiliki keuntungan, yaitu Anda bisa memasang level stop loss lebih lebar untuk mengantisipasi swing harga yang lebih lebar.
Lebih Disiplin
Selama trading di pasar yang volatile, trader harus lebih disiplin pada sistem yang ia gunakan. Patuh pada signal jual atau beli apapun yang terjadi. Hal ini akan membantu di saat pergerakan harga menjadi liar. Tanpa disiplin ketat seperti ini, kemungkinan akun trading ambrol sangat besar.
Selalu Pasang Stop Loss Level
Banyak trader tidak mau memasang stop loss level karena melihat harga bergerak naik turun, sehingga diharapkan harga bergerak kembali ke level semula. Hal ini adalah hal yang tidak seharusnya terjadi. Seharusnya trader semakin rajin memasang stop loss level. Di pasar yang volatile, setiap kali support dan resistance tertembus, harga akan bergerak lebih kencang. Itu adalah potensi rugi lebih besar. Itulah sebabnya kita perlu lebih rajin memasang stop loss, bukan sebaliknya.
Bersiap Pada Segala Kemungkinan
Trader harus bersiap sedia pada segala kemungkinan. Di pasar yang volatil, panik, serakah dan takut campur aduk menjadi satu. Setiap kali ada berita fundamental, yang seringkali di pasar normal dianggap remeh, bisa menjadi pemicu panic selling atau buying.
Lakukan Short Term Trading
Tradinglah dalam jangka waktu yang lebih pendek bilamana perlu. Tektok dengan jumlah lot tidak terlalu besar. Setelah pasar kembali normal Anda kembali bisa trading dalam jangka panjang.
Hati-Hati Dalam Melakukan Analisis Teknikal
Di pasar yang volatile, banyak indikator Analisis Teknikal bisa menjadi tidak bisa diandalkan, terutama yang berbasis trend. Karena trend menjadi liar, sebentar terlihat bullish dan sebentar terlihat bearish. Untuk perlu berhati-hati menginterpretasikan Analisis Teknikal
Jangan Terpengarug Dengan Berita
Fokus pada chart. Terlalu banyak mendengarkan berita yang simpang siur, sebentar bullish, sebentar kemudian bearish, malah akan menambah beban stress di kepala Anda. Dengan fokus pada chart Anda akan lebih tenang dalam trading Juga tidak perlu repot-repot memprediksi harga mau kemana. Di pasar yang volatile, harga akan bergerak suka-suka. Yang kita perlukan cukup antisipasi saja. Untuk itulah trader cukup fokus pada chart.
Jangan Terlalu Memikirkan Untung Besar
Umumnya sulit untuk mendapatkan keuntungan di pasar yang tidak mudah ditebak. Karena itu bila posisi Anda loss tidak perlu kecil hati. Banyak yang senasib. Tenangkan pikiran. Kalau perlu istirahat dahulu dari trading. Kemudian kembali lagi saat pikiran sudah tenang, atau menunggu dan kembali saat pasar sudah cenderung normal kembali.
- Pastikan anda Mengetahuinya dengan BACA dan PAHAMI dalam artikel ini.
- Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI langsung dengan
Saya untuk mengenal trading lebih detail.
- Untuk pembelajaran lebih intensif dan lebih dalam, silahkan
ke Sekolah Forex Gatis
- CALL atau whatsapp dan cari DANUH silahkan hubungi di SINI