MONEY MANAGEMENT

MONEY MANAGEMENT

MENGENAI HAL-HAL UTAMA DALAM MONEY MANAGEMENT 

Story by : Geraldo Kofit
Category at: MONEY MANAGEMENT
Published : February 19, 2021
Dilihat: 735 kali

Geraldo Kofit adalah Seorang Profesional Trader yang sudah lama berkecimpung di dunia trading kurang lebih 2 tahun. Dengan 2 teknik sederhana Trend Line dan Moving Average, Gerald siap untuk membantu anda sebagai Trading Advisor handal..


zoom

Pemahaman implementasi money management dalam trading forex adalah penting untuk mengembangkan account trading Anda. Trader pemula biasanya mengabaikan hal ini dan hanya menerapkan konsep money management ala kadarnya sehingga tradingnya kurang efektif, dan cenderung gagal memperoleh profit yang konsisten dalam jangka panjang. Penggunaan money management yang ala kadarnya biasanya mentok pada setting stop loss dan level target profit sekedar untuk proteksi agar tidak mengalami loss terlalu banyak, atau agar kebagian profit jika nanti ternyata pergerakan harga berbalik arah. Stop loss dan target profit adalah salah satu bagian saja dari money management dalam trading.

Untuk menerapkan money management agar trading Anda lebih efektif dan profitable dalam jangka panjang ada 4 hal pokok yang mesti diperhatikan:

1. Berapa besar kerugian atau resiko yang Anda bisa tanggung setiap kali Anda entry?
2. Tentukan besarnya ukuran lot (position size) setiap kali Anda entry berdasarkan resiko yang Anda bisa tanggung.
3. Tentukan besarnya risk/reward ratio yang obyektif dan logis.
4. Apakah aturan money management yang telah Anda sepakati bisa membantu mengurangi pengaruh emosi ketika trading?

1.  Besarnya kerugian atau resiko yang Anda bisa tanggung setiap kali entry

Sebelum menentukan besarnya stop loss dan target profit, Anda mesti menetapkan besarnya resiko dalam nilai uang untuk trade yang akan Anda lakukan. Misalnya balance dalam account Anda yang masih free (free margin) sebesar $1,000. Jika Anda menetapkan resiko 2% berarti Anda akan menanggung kerugian maksimal sebesar 2% X $1,000 atau $20 untuk entry yang akan Anda lakukan. Tidak ada ketentuan baku untuk hal ini dan bisa saja antara trader yang satu berbeda dengan trader yang lain, tergantung dari kondisi keuangan masing-masing.

Jika Anda cukup yakin dengan sinyal trading yang benar-benar valid Anda bisa menetapkan persentasi resiko lebih besar, misalnya 3% atau 5%. Hal ini penting untuk Anda lakukan sebelum entry karena Anda akan tahu terlebih dahulu besarnya kerugian yang bakal Anda alami jika nanti ternyata stop loss Anda kena.

2. Menentukan ukuran lot berdasarkan besarnya resiko

Jika Anda entry berdasarkan resiko yang telah ditetapkan, maka berapapun besarnya stop loss yang akan Anda tentukan dalam pip, resiko Anda akan tetap sama dengan menghitung ukuran lot yang sesuai saat Anda entry. Misalnya jika Anda tentukan besarnya stop loss 50 pip, maka nilai per pip yang mesti Anda ikuti adalah: $20 / 50 = $0.4. Jika Anda trading EUR/USD atau GBP/USD (direct currencies) dalam mini lot (per pip-nya $1) maka untuk trade tersebut ukuran lot Anda adalah 0.4 lot, dan jika Anda trading dalam micro lot (per pip-nya $0.1) maka ukuran lot Anda adalah $0.4 / $0.1 = 4 lot.

Jika ada 2 trader dengan modal yang berbeda tetapi menerapkan persentasi resiko yang sama dengan stop loss yang sama pula, tentu ukuran lot keduanya berbeda. Trader yang modalnya lebih besar ukuran lot-nya akan lebih besar walaupun level stop loss keduanya sama. Itulah sebabnya mengapa besarnya resiko per trade biasanya diukur dengan nilai uang.

3. Menentukan reward ratio yang obyektif dan logis

Jika ukuran lot trading telah ditetapkan, langkah berikutnya baru menentukan level target profit (reward). Besarnya risk/reward ratio mesti obyektif dan realistis, tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Jika mungkin Anda kesulitan untuk menentukan level target (reward) karena kondisi pasar yang kurang memenuhi syarat, misalnya level target yang akan Anda ambil berdasarkan level support atau resistance terlalu kecil dibanding stop loss (risk), maka Anda bisa menggunakan fasilitas trailing stop, dengan catatan risk/reward ratio tidak kurang dari 1 sehingga Anda bisa mengharapkan minimal breakeven atau balik modal.

4. Aturan money management yang telah Anda sepakati seharusnya bisa mengurangi pengaruh emosi

Dengan menggunakan aturan money management yang telah Anda buat seharusnya Anda bisa trading dengan tidak emosional karena potensi kerugian yang bakal Anda terima sudah jelas. Jika ternyata masih ada ganjalan atau kurang puas, Anda bisa melakukan evaluasi hingga Anda benar-benar merasa pas dengan aturan money management tersebut.

RECOMMENDATION FROM EXPERT :

  • Jadi, diharapkan artikel ini dapat memberikan kemudahan anda dalam trading. Temukan informasi lain yang mudah dan cocok untuk anda dalam segala kondisi market.
  • Share artikel ini ke temanmu dan DAPATKAN FREE KONSULTASI TRADING ini langsung dengan Saya untuk memaksimalkan profit anda.
  • CALL atau whatsapp dan cari GERALD silahkan hubungi di SINI

Artikel Terkait